2020, Nissan Siap Ekspansi Mobil Listrik ke Indonesia

Jakarta, IDN Times- Setelah mobil listrik Nissan Leaf generasi kedua diresmikan di Hong Kong pada Maret 2019 lalu, PT Nissan Motor Indonesia memastikan bahwa produk elektriknya siap menjamah Tanah Air 2020 nanti. Rencana tersebut sesuai dengan program pemerintah untuk meningkatkan pengguna mobil listrik pada 2025 mencapai 2.220 unit.
“Nissan itu salah satu pemain global di mobil listrik yang sudah leading melalui Nissan Leaf-nya,” kata Head of Product Communication Nissan, Hana Maharani, di Menteng, Jakarta Pusat.
1. Siap menjamah Indonesia 2020 nanti
Hana memastikan, mobil listrik produsen asal Jepang ini akan menyapa warga Indonesia pada 2020 nanti.
“Kemarin Maret kami sudah launch di Nissan Future di Hong Kong kalau kami akan jual Nissan Leaf di Indonesia 2020. Saya rasa pemerintah juga lagi menyiapkannya ya (seputar regulasi dan persiapan mobil listrik),” sambung Hana.
2. Butuh infrastruktur yang mendukung
Sebenarnya, Nissan sudah mengembangkan teknologi mobil listrik sejak 1991. Karenanya, Nissan tidak memiliki masalah soal desain teknologinya.
“Jadi bisa dibayangkan ya, sudah lama Nissan mengembangkan mobil listrik,” kata dia.
Hana melanjutkan, “Untuk produksinya di Indonesia, dia gak bisa berdiri sendiri. Dia butuh lingkungan mobilitas, infrastruktur, harus bersama swasta dan pemerintah, ada gak charging system-nya,."
3. Sudah dipasarkan di Thailand dan Australia
Tidak bisa dipungkiri, Indonesia cukup terlambat bila dibanding negara tetangganya dalam mempersiapkan kendaraan masa depan. “Mobil listrik Nissan sudah dijual di Jepang. Kalau di Asia Tenggara di Thailand, di Australia juga, Eropa juga sudah,” tutur dia.
Untuk diketahui, sejak 2010 Nissan Leaf sudah terjual sebanyak 400 ribu unit di dunia. Mobil ini juga telah diperkenalkan di Singapura dan Malaysia.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya lingkungan
Ihwal target penjualan, Hana realistis bahwa Nissan Leaf akan kurang diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun, dia ingin kehadiran mobil listrik bisa membentuk kesadaran masyarakat tentang menjaga lingkungan dan energi bagi anak-cucu bangsa.
“Kalau kami jual tahun depan, gak realistis kalau lihat dari volumenya. Tapi kami mau menciptakan kesadaran orang dulu bahwa ini adalah solusi masa depan. Kami bangun ekosistemnya dulu. Kalau gerak sama-sama ekosistemnya akan cepat terbangun,” tutur Hana.