Toyota C-HR (toyotaastrido.co.id)
Toyota C-HR mengisi pasar medium SUV pada 2018. Saat awal peluncuran, hanya ada satu varian yakni C-HR bermesin bensin. Kemudian, C-HR Hybrid dirilis tahun 2019 dan ternyata penjualan varian hybridnya jauh lebih baik daripada varian bensin.
Salah satu penyebab mobil ini kurang laku adalah harganya yang cukup mahal. Saat diluncurkan, harga varian tertingginya mencapai Rp490 Juta. Bandingkan dengan rivalnya yakni Honda HR-V varian tertinggi yakni 1.8 Prestige CVT yang hanya Rp395 Juta saja.
Selain itu, varian hybridnya saat dirilis dibanderol Rp524,85 Juta untuk warna dual tone. Sedangkan Toyota Fortuner tipe terlaris yakni 2.4 VRZ A/T saat itu dibanderol Rp524,65 Juta dan 2.4 VRZ TRD A/T dibanderol Rp537,95 Juta. Bisa jadi, kebanyakan orang memilih Toyota Fortuner bermesin diesel yang memiliki kapasitas 7 penumpang. Toyota C-HR bensin akhirnya disuntik mati pada 2022, dan C-HR Hybrid sudah tidak ada di situs resmi Toyota. Posisinya kini digantikan oleh Toyota Corolla Cross.
Merek bukan jaminan sebuah mobil akan laku. Penempatan posisi, harga, persaingan dan desain bisa menjadi faktor lain yang menentukan penjualan. Selain keempat mobil ini, apa kamu tahu mobil Toyota lainnya yang nasibnya kurang bagus?