Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak kecil di mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi anak kecil di mobil (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Tekanan tinggi di sistem power steering bikin umur komponen berkurang

  • Ban dan kaki-kaki ikut menanggung beban ekstra

  • Potensi kerusakan rack steer dan suspensi jadi lebih besar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah lihat anak kecil yang antusias memutar setir mobil saat mobil sedang parkir? Lucu sih, tapi kebiasaan ini juga sering dilakukan pengemudi dewasa, terutama saat meluruskan ban. Ternyata kebiasaan ini bisa menimbulkan risiko besar buat sistem kemudi mobil kamu.

Kalau setir sering dipaksa beroperasi saat mobil diam, dampaknya bisa terasa ke berbagai bagian mobil, mulai dari power steering sampai suspensi. Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu tahu kenapa sebaiknya setir baru diputar saat mobil mulai bergerak pelan.

1. Tekanan tinggi di sistem power steering bikin umur komponen berkurang

ilustrasi audio mobil (unsplash.com/Ferrando Elias)

Ketika mobil berhenti dan setir diputar, power steering harus bekerja tanpa bantuan rotasi roda. Hal ini bikin tekanan fluida (pada sistem hidrolik) atau beban motor (pada sistem elektrik) meningkat drastis. Akibatnya, komponen seperti seal, pompa, dan motor bisa cepat aus atau bocor sebelum waktunya.

Masalahnya, gejala ini gak langsung terasa. Baru setelah beberapa bulan, kamu mungkin mulai dengar suara mendengung atau setir terasa berat. Kalau sudah begitu, bersiaplah merogoh kocek cukup dalam buat perbaikan. Jadi lebih baik putar setir saat mobil sudah mulai bergerak pelan.

2. Ban dan kaki-kaki ikut menanggung beban ekstra

ilustrasi ban mobil (unsplash.com/Mason Jones)

Waktu mobil diam total, gesekan antara ban dan permukaan jalan jadi jauh lebih besar. Kalau kamu memaksa memutar setir, beban gesekan itu langsung diterima oleh ban dan kaki-kaki, seperti tie rod dan ball joint. Akibatnya, komponen tersebut cepat aus atau bahkan bisa bengkok.

Efek lainnya, tapak ban bisa aus tidak merata, terutama di bagian tepi. Traksi pun menurun dan kenyamanan berkendara ikut terganggu. Tak pelak, kamu bakal lebih sering melakukan spooring dan balancing supaya arah mobil tetap stabil.

3. Potensi kerusakan rack steer dan suspensi jadi lebih besar

ilustrasi suspensi mobil (wuling.id)

Rack steer berfungsi mengubah gerakan setir menjadi arah roda depan. Saat kamu memutarnya ketika mobil diam, tekanan horizontal meningkat dan bisa bikin gear rack cepat longgar. Begitu pula bushing dan karet penyangga yang rentan retak karena menahan beban statis berlebih.

Kalau kondisi ini dibiarkan, setir bisa terasa oblak dan arah mobil sulit dikontrol. Kendati begitu, gejalanya sering baru muncul setelah jarak tempuh cukup jauh, bikin pengemudi terlambat sadar. Jadi, biar aman, biasakan memutar setir hanya saat roda sudah mulai berputar sedikit.

4. Posisi ban bisa mengunci dan mempersulit manuver saat mulai jalan

ilustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Selain masalah teknis, memutar setir saat parkir juga bisa bikin ban depan mengunci di posisi tertentu. Begitu mobil mulai jalan, ban butuh tenaga ekstra buat kembali lurus. Akibatnya, beban ke mesin dan transmisi meningkat, terutama di mobil bertransmisi otomatis.

Selain itu, pengendalian juga terasa berat, seolah mobil melawan arah putaran setir. Nah, biar gak terjadi hal seperti ini, biasakan putar setir sambil mobil berjalan pelan. Cara ini bikin komponen kemudi bekerja lebih ringan dan umur mobil jadi lebih panjang.

Memutar setir mobil saat berhenti memang terlihat sepele, tapi efek jangka panjangnya bisa bikin dompet menjerit. Jadi, mulai sekarang biasakan memutar setir hanya ketika mobil sudah mulai bergerak pelan agar sistem kemudi tetap awet, ringan, dan nyaman dikendarai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team