Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mobil saat hujan (pexels.com/Ryan West)
ilustrasi mobil saat hujan (pexels.com/Ryan West)

Intinya sih...

  • Kondisi ban yang prima memengaruhi kemampuan mobil dalam mencengkeram jalanan basah

  • Mengurangi kecepatan saat melintasi jalan basah membantu ban bekerja dengan lebih efektif

  • Hindari mengemudi di atas genangan air dalam untuk mempertahankan kualitas kendali

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Aquaplaning merupakan kondisi pada saat ban kehilangan traksi ketika meluncur di atas lapisan air, sehingga tidak lagi merespon kemudian dengan baik. Situasi ini pada umumnya terjadi ketika hujan deras atau pada saat jalan tergenang, sehingga menyebabkan kehilangan kendali secara tiba-tiba.

Tidak heran apabila para pengemudi harus memahami cara mencegah terjadinya aquaplaning, khususnya pada saat harus berkendara di tengah musim hujan. Berikut ini merupakan beberapa tips efektif yang dapat diterapkan agar bisa menghindari aquaplaning ketika mengemudikan mobil.

1. Pastikan kondisi ban prima

ilustrasi tekanan ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kondisi ban yang baik ternyata akan sangat memengaruhi kemampuan mobil dalam mencengkeram jalanan basah, sebab pola tapaknya bisa membuang air dengan cepat. Ban yang kedalaman alurnya memadai pasti dapat meminimalisir tumpukan air di bawah permukaannya, sehingga mengurangi potensi selip.

Periksa tekanan udara ban secara berkala karena tekanan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mengurangi efektivitas tapak ban ketika menghadapi genangan. Selain itu, mengganti ban yang sudah aus juga merupakan langkah penting agar memastikan performa mobil tetap stabil.

2. Kurangi kecepatan saat melintasi jalan basah

ilustrasi hujan di jalanan (pexels.com/Genaro Servín)

Mengurangi kecepatan ternyata membantu ban bekerja dengan lebih efektif dalam memecah genangan, sehingga kontak antara ban dan permukaan jalan pun tetap terjaga. Justru semakin cepat kecepatan mobil, maka semakin besar kemungkinan ban kehilangan traksi dan membuat kendaraan pun melayang di atas air.

Justru dengan kecepatan yang lebih rendah, maka kamu tetap memiliki waktu reaksi yang lebih panjang untuk menghindari potensi bahaya dan menyesuaikan arah kendaraan. Kebiasaan ini bukan hanya meningkatkan keselamatan, namun mengurangi tekanan pada sistem rem di kondisi jalan yang licin.

3. Hindari mengemudi di atas genangan air dalam

ilustrasi mobil hujan (pexels.com/Hyundai Motor Group)

Genangan air yang dalam ternyata bisa berpotensi meningkatkan risiko ban kehilangan sentuhan dengan aspal, sebab volume air terlalu besar untuk dibuang oleh pola tapak ban. Menghindari area yang tergenang bisa mempertahankan kualitas kendali, serta mencegah mobil meluncur tanpa arah.

Jika memang terpaksa melewati genangan, maka lakukan secara perlahan agar air tidak menumpuk di bagian bawah ban, sehingga justru mengganggu stabilitas mobil. Selain itu, hindari pula mengubah arah secara mendadak, sebab manuver tersebut akan memperbesar potensi selip dan kehilangan kendali.

4. Pegang setir dengan stabil dan hindari gerakan mendadak

ilustrasi mengemudi mobil (unsplash.com/@s_midili)

Memegang setir dengan kuat dan stabil bisa memastikan arah kendaraan lurus ketika melewati jalanan basah yang tidak menentu. Gerakan kecil yang terkontrol sangat memungkinkan ban untuk mempertahankan traksi tanpa membuat mobil kehilangan keseimbangan.

Sebaliknya mengubah arah atau mengerem mendadak bisa menyebabkan ban tergelincir akibat permukaan jalan yang terlalu licin untuk menahan gaya secara tiba-tiba. Dengan memastikan gerakan petir tetap halus, maka bisa meminimalisir risiko aquaplaning pada saat cuaca buruk.

Menghindari aquaplaning memerlukan kombinasi antara kesiapan kendaraan dan kewaspadaan pengemudi. Justru dengan memastikan beberapa hal di atas, maka bisa mengurangi risiko kecelakaan secara signifikan. Langkah sederhana yang efektif bisa membantumu tetap aman dan percaya diri ketika mengendarai mobil di tengah musim hujan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team