Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi oli mobil (suzukimobilsultra.co.id)
Ilustrasi oli mobil (suzukimobilsultra.co.id)

Intinya sih...

  • Perpindahan gigi terasa kasar atau lambat

  • Muncul suara berdengung atau mendengung

  • Respons akselerasi melambat

  • Warna oli berubah gelap dan berbau terbakar

  • Muncul getaran saat mobil berjalan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Oli transmisi adalah darah bagi sistem perpindahan tenaga mobil. Baik pada transmisi otomatis konvensional maupun CVT, oli berperan melumasi, mendinginkan, dan menjaga kinerja komponen internal.

Sayangnya, banyak pengemudi yang mengabaikan kondisinya hingga terlambat mengganti. Padahal, oli transmisi yang sudah melemah bisa memicu kerusakan fatal dan biaya perbaikan yang mahal. Mengenali gejalanya sejak awal akan membantu kamu mengambil tindakan tepat sebelum terlambat.

Nah, berikut 5 gejala oli transmisi mobil sudah harus diganti.

1. Perpindahan gigi terasa kasar atau lambat

ilustrasi orang memegang tuas transmisi (unsplash/will dutton)

Jika mobil mulai menunjukkan hentakan atau jeda panjang saat gigi berpindah, bisa jadi oli transmisi sudah kehilangan kemampuan melumasi dan menjaga tekanan hidrolik. Gesekan antar komponen akan meningkat, membuat perpindahan gigi tidak lagi mulus. Kalau kamu mulai merasakan gejala ini, pertimbangkan untuk mengganti oli transmisi mobilmu.

2. Muncul suara berdengung atau mendengung

ilustrasi mesin mobil (pexels.com/Daniel Andraski)

Oli transmisi yang kotor atau kurang volumenya dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada gear, sabuk, atau pulley. Akibatnya, timbul suara berdengung yang semakin jelas saat akselerasi. Ini adalah tanda bahwa pelumas tidak lagi bekerja optimal. Jika gejala ini terus dibiarkan, akibatnya bisa sangat fatal. Selain suara dengungan akan semakin keras, komponen transmisi pun akan semakin aus karena tidak terlumasi dengan baik.

3. Respons akselerasi melambat

ilustrasi pengendara ngebut (Pexels.com/Kaique Rocha)

Oli transmisi berfungsi mengatur tekanan dan rasio gigi. Jika kondisinya sudah buruk, transmisi akan kesulitan mengirim tenaga mesin secara efektif ke roda. Hasilnya, pedal gas sudah diinjak tapi kecepatan mobil bertambah lambat. Seharusnya, gejala ini bisa kamu rasakan langsung saat menginjak pedal gas. Segera cek oli transmisimu agar performa mesin bisa prima.

4. Warna oli berubah gelap dan berbau terbakar

ilustrasi ganti oli mobil (unsplash/Tim Mossholder)

Oli transmisi baru biasanya berwarna merah muda atau cokelat muda dengan aroma khas pelumas. Jika warnanya berubah menjadi cokelat tua atau hitam, apalagi berbau terbakar, berarti oli sudah terkontaminasi panas berlebih dan kerak. Kondisi ini menandakan oli harus segera diganti. Jangan menunda-nunda mengganti oli transmisi, sebab akibatnya bisa sangat fatal.

5. Muncul getaran saat mobil berjalan

ilustrasi ketinggian setir mobil (pexels.com/Tobi)

Getaran yang tidak biasa, terutama saat kecepatan rendah atau sedang, bisa menjadi indikasi oli transmisi kehilangan viskositasnya. Pelumas yang sudah lemah tidak mampu meredam gesekan antar komponen, sehingga getaran terasa sampai ke kabin.

Jika kamu menemukan satu atau lebih gejala di atas, jangan tunda untuk memeriksakan oli transmisi. Mengganti oli sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 40.000 hingga 60.000 km, atau lebih sering untuk penggunaan berat, akan menjaga transmisi tetap awet. Ingat, mengganti oli jauh lebih murah dibanding memperbaiki atau mengganti transmisi yang rusak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team