Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengemudi mobil saat marah
ilustrasi mengemudi mobil saat marah (freepik.com/diana.grytsku)

Intinya sih...

  • Busi aus menyebabkan pembakaran tidak stabil

  • Engine mount melemah karena usia pakai

  • Sistem bahan bakar dan throttle body kotor mengganggu aliran udara dan bahan bakar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mesin mobil yang tiba-tiba bergetar saat idle sering membuat siapa pun cemas karena gejalanya terlihat sepele, tetapi dampaknya bisa cukup serius terhadap performa kendaraan. Kondisi ini biasanya muncul perlahan dan kerap dianggap sebagai hal biasa, padahal getaran berlebih bisa memberi sinyal bahwa ada komponen mesin yang gak berjalan optimal. Jika dibiarkan terlalu lama, masalah kecil seperti ini dapat berkembang menjadi kerusakan yang lebih mahal dan mengganggu pengalaman berkendara secara keseluruhan.

Selain itu, gejala mesin bergetar saat idle sering membuat seseorang sulit menentukan penyebabnya karena sumber gangguannya bisa berasal dari berbagai komponen. Pemilik kendaraan perlu memahami tanda-tanda awal agar tahu apa yang harus dicek sebelum membawa mobil ke bengkel. Memahami penyebabnya lebih awal akan membantu menjaga performa mesin tetap stabil dan membuat aktivitas berkendara jauh lebih aman, jadi yuk bahas penyebabnya satu per satu!

1. Busi aus sehingga pembakaran gak stabil

ilustrasi busi mobil (vecteezy.com/Wodthikorn Phutthasatchathum)

Salah satu akar masalah paling umum dari getaran mesin saat idle adalah busi yang aus dan gak lagi mampu memercikkan api dengan sempurna. Dalam kondisi normal, busi berperan sebagai pemantik pembakaran sehingga mesin bekerja halus tanpa hentakan. Ketika busi mulai melemah, proses pembakaran jadi gak merata dan mesin bereaksi dengan getaran yang semakin terasa.

Selain menyebabkan getaran, busi aus bisa membuat konsumsi bahan bakar meningkat karena pembakaran tidak berlangsung seefisien seharusnya. Gejala seperti misfire juga bisa muncul, ditandai dengan mesin tersendat atau suara yang tidak normal. Mengganti busi secara berkala adalah langkah pencegahan paling efektif agar pembakaran tetap stabil dan mesin berada dalam kondisi prima.

2. Engine mount melemah karena usia pakai

ilustrasi mengemudi mobil (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Komponen engine mount berfungsi menyerap getaran mesin agar gak terasa langsung ke bodi kendaraan. Seiring usia pemakaian, karet pada engine mount bisa mengeras, retak, atau kehilangan elastisitas sehingga kemampuan meredamnya jauh berkurang. Ketika hal ini terjadi, getaran mesin akan terasa kuat terutama saat idle karena putaran mesin sedang rendah.

Kerusakan pada engine mount juga bisa menimbulkan suara ketukan atau sensasi hentakan ketika mobil mulai bergerak. Kondisi tersebut tentu mengganggu kenyamanan berkendara dan dapat merusak komponen lain jika dibiarkan terlalu lama. Pemeriksaan berkala sangat disarankan agar kondisi engine mount tetap optimal dan mampu meredam getaran sesuai fungsinya.

3. Sistem bahan bakar kotor sehingga aliran gak lancar

illustrasi servis mobil (pexels.com/Artem Podrez)

Sistem bahan bakar yang kotor menjadi salah satu penyebab umum mesin tidak bekerja stabil saat idle. Endapan kotoran pada injector, selang, atau filter dapat menghambat aliran bahan bakar sehingga distribusinya gak merata. Ketika suplai bahan bakar tidak konsisten, proses pembakaran ikut terganggu dan mesin bereaksi dengan getaran.

Selain memicu getaran, sistem bahan bakar yang kotor bisa membuat mesin terasa lemah, boros, dan mengeluarkan aroma bahan bakar yang tidak biasa. Kondisi tersebut menandakan bahwa aliran bahan bakar harus dibersihkan agar kembali bekerja efektif. Membersihkan injector dan mengganti filter secara rutin bisa membantu menjaga kestabilan mesin sekaligus memperpanjang usia komponen.

4. Throttle body kotor sehingga aliran udara terganggu

Ilustrasi mekanik mengecek kelistrikan mesin mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Throttle body bertugas mengatur jumlah udara yang masuk ke ruang pembakaran, sehingga kebersihannya sangat berpengaruh pada kualitas putaran mesin. Ketika komponen ini dipenuhi kerak atau debu, aliran udara menjadi gak lancar dan sensor mesin kesulitan membaca kebutuhan udara secara akurat. Efeknya, putaran mesin menjadi tidak stabil dan memicu getaran saat idle.

Kerak yang menumpuk juga bisa membuat putaran idle naik turun secara tiba-tiba sehingga terasa sangat mengganggu. Membersihkan throttle body secara berkala adalah langkah sederhana yang mampu mengembalikan performa mesin menjadi lebih halus. Jika kebersihan komponen ini terjaga, mesin bisa bekerja sesuai pengaturan pabrik tanpa getaran berlebih.

5. Sistem pengapian bermasalah sehingga percikan api gak konsisten

illustrasi servis mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sistem pengapian terdiri dari beberapa komponen seperti koil, kabel busi, dan modul pengapian yang bekerja saling berkaitan. Jika salah satu komponen ini mulai melemah, percikan api menjadi gak konsisten dan proses pembakaran ikut terganggu. Ketika pembakaran tidak merata, getaran pada mesin meningkat terutama saat putaran rendah.

Gejala sistem pengapian bermasalah sering muncul bersamaan dengan tenaga mesin yang terasa menurun dan konsumsi bahan bakar yang membengkak. Jika dibiarkan terlalu lama, kerusakannya bisa merembet ke komponen lain dan membuat biaya perbaikan semakin besar. Memastikan sistem pengapian bekerja stabil adalah kunci agar mesin tetap halus dan responsif.

Mesin yang bergetar saat idle memang terlihat sepele, tetapi penyebabnya bisa berasal dari komponen penting yang memengaruhi performa kendaraan. Pemeriksaan rutin dan penanganan sedini mungkin mampu mencegah kerusakan yang lebih besar pada mesin. Dengan memahami penyebabnya, siapa pun bisa menjaga kendaraannya tetap nyaman, responsif, dan hemat biaya perawatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team