Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mobil toyota ae86 trueno (unsplash.com/Zaim Anwar)
Mobil toyota ae86 trueno (unsplash.com/Zaim Anwar)

Intinya sih...

  • Mobil FWD memberi akselerasi cepat dan responsif, namun kurang stabil saat berakselerasi kencang.

  • Mobil RWD lebih stabil saat berakselerasi, namun rentan mengalami oversteer di tikungan tajam.

  • Mobil RWD memiliki traksi lebih baik di tanjakan, sementara FWD unggul pada jalan licin dan manuver perkotaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memilih mobil bukan hanya soal merek atau model, ternyata sistem penggeraknya juga akan memengaruhi pengalaman berkendara secara keseluruhan. Ada dua jenis sistem penggerak mobil yang umum ditemui, yaitu FWD atau penggerak roda depan, dan RWD atau penggerak roda belakang. Perbedaan pada penyaluran tenaganya, ternyata bisa menciptakan karakteristik dan sensasi mengemudi yang berbeda.

Sistem FWD akan membuat roda depan mempunyai tugas ganda, yaitu menarik mobil dan mengarahkan kemudi. Sementara pada sistem RWD, dorongan mobil berasal dari roda belakang sebagai penggerak utamanya. Karena perbedaan pada kedua sistem ini, gaya mengemudi untuk FWD dan RWD tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk itu, mari ketahui lebih jauh tentang perbedaan kedua jenis mobil ini.

1. Reaksi ketika akselerasi dan pengereman

Ilustrasi mengemudi mobil (freepik.com/bublikhaus)

Mobil FWD yang tenaga utamanya berasal dari roda depan akan memberi sensasi akselerasi cepat dan responsif di kecepatan rendah. Dan saat berakselerasi kencang, bobot mobil cenderung berpindah ke belakang sehingga traksi roda depan akan berkurang. Kondisi ini akan mempengaruhi karakter berkendara mobil FWD secara keseluruhan.

Sebaliknya, mobil RWD akan terasa lebih stabil dan seimbang saat berakselerasi karena tenaga pendorongnya berasal dari roda belakang. Saat pengereman keras, mobil FWD memanfaatkan bobot mesin di depan untuk meningkatkan cengkeraman. Sementara pada RWD, distribusi beban yang lebih merata akan membantu menjaga stabilitas ketika mobil melambat.

2. Perbedaan di tikungan

Ilustrasi mobil (unsplash.com/Anastasiia Krutota)

Perbedaan paling terasa ada pada cara kedua mobil ini merespons tikungan atau belokan tajam. Mobil FWD punya karakteristik understeer, di mana roda depan kehilangan cengkeraman dan mobil seperti ingin lurus ketika kamu terlalu cepat menikung. Untuk mengendalikan understeer di FWD, kamu harus mengurangi gas dan sedikit meluruskan kemudi.

Pada mobil RWD, karena roda depan hanya bertugas mengarahkan, handling akan lebih presisi dan lebih disukai untuk gata berkendara yang lebih agresif. Namun, jika terlalu agresif saat berakselerasi di tengah tikungan, mobil RWD rentan mengalami oversteer atau bagian ekor mobil bergeser keluar, yang memerlukan koreksi kemudi yang cepat dan tepat.

3. Performa di tanjakan dan jalan licin

Ilustrasi mobil suv (unsplash.com/JD Weiher)

Saat menanjak, mobil RWD cenderung memiliki traksi yang lebih baik karena beban mobil berpindah ke belakang dan menekan roda penggeraknya. Hal ini membuat RWD lebih cocok untuk medan tanjakan yang curam atau membawa beban berat. Pengemudi RWD di tanjakan hanya perlu fokus kendali roda depan.

Pada kondisi jalan licin seperti saat hujan deras, mobil FWD lebih unggul karena berat mesin yang berada di atas roda penggerak depan akan menciptakan cengkeraman yang lebih baik. Namun, pengemudi FWD harus tetap berhati-hati agar roda depan tidak tergelincir karena roda harus membagi tugas antara bermanuver dan menarik.

4. Perbedaan manuver dan sensasi kemudi

Ilustrasi menyetir mobil (pexels.com/JESHOOTS.com)

Sensasi kemudi pada mobil FWD dan RWD juga berbeda, yang secara langsung memengaruhi cara manuvernya. Pada FWD, kemudi mungkin terasa lebih berat karena roda depan menanggung dua tugas, namun hal ini membuatnya lebih lincah dan responsif di perkotaan. Gaya kemudi FWD akan terasa lebih intuitif untuk pengemudi harian.

RWD akan memberikan sensasi kemudi yang lebih murni dan ringan di putaran setir, sehingga membuat kontrol arah terasa lebih halus. Ini memungkinkan pengemudi RWD merasakan feedback jalan yang lebih baik, sangat ideal untuk gaya mengemudi yang menekankan performa dan kontrol maksimum.

5. Desain dan distribusi berat mobil

mobil toyota putih (unsplash.com/Erik Mclean)

Mobil FWD dirancang dengan sebagian besar komponen beratnya diletakkan di atas poros depan. Konsentrasi berat di depan ini secara alami memberikan traksi yang baik pada roda penggerak utama, yang membuat mobil terasa stabil dan mudah dikendalikan dalam kondisi mengemudi normal sehari-hari. Desain ini juga mengoptimalkan ruang kabin dan bagasi, sehingga menjadikannya pilihan praktis.

Mobil RWD dirancang untuk mencapai distribusi berat yang lebih seimbang, yang mana mendekati rasio 50:50 antara depan dan belakang. Distribusi berat yang merata ini adalah kunci untuk handling yang responsif. Gaya mengemudi RWD yang halus akan membutuhkan distribusi berat ini untuk memaksimalkan cengkeraman pada setiap roda.

Pada akhirnya, tidak ada sistem penggerak yang benar-benar lebih baik dari yang lain, sebab semuanya kembali kepada kebutuhan dan gaya mengemudi masing-masing. Mobil FWD ideal untuk penggunaan harian di perkotaan karena efisien dan stabil, sementara RWD menawarkan handling superior dan yang lebih baik untuk sensasi berkendara yang lebih dinamis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team