ilustrasi ban mobil (pexels.com/artem)
Kesalahan terakhir adalah mengabaikan pengecekan rutin ban. Banyak pengendara hanya mengecek angin saat terasa kempes atau ban sudah aus. Padahal, pemeriksaan rutin bisa mendeteksi kebocoran, retak, atau aus gak merata sejak awal. Dengan rutin mengecek, pengendara bisa menyesuaikan tekanan angin dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Kebiasaan sederhana ini menjaga ban tetap aman dan nyaman digunakan.
Selain itu, pengecekan rutin membantu mengidentifikasi masalah sebelum menyebabkan kecelakaan. Ban yang aus atau tekanan salah bisa meningkatkan risiko slip atau pecah ban. Luangkan waktu beberapa menit setiap minggu untuk memeriksa kondisi ban. Ini membuat berkendara lebih aman dan ban lebih tahan lama. Keselamatan dan kenyamanan berkendara dimulai dari kebiasaan sederhana ini.
Kesalahan saat mengisi angin ban memang sering dianggap sepele, padahal dampaknya signifikan bagi keselamatan berkendara. Dari mengisi terlalu keras, terlalu kempes, hingga menggunakan alat ukur gak akurat, semua bisa memengaruhi performa dan umur ban. Kebiasaan sederhana seperti mengecek tekanan angin secara rutin dan mengikuti rekomendasi pabrikan bisa mencegah masalah ini. Dengan memperhatikan setiap detail, pengendara bisa berkendara lebih aman dan nyaman. Jangan anggap remeh pengisian angin ban karena keselamatan selalu dimulai dari hal kecil.
Selain itu, pengecekan rutin juga membantu mendeteksi masalah pada ban sejak awal, seperti aus, retak, atau kebocoran. Ban yang terawat membuat kendaraan lebih stabil, efisien, dan nyaman dikendarai. Selalu gunakan alat ukur yang akurat dan pilih SPBU yang terawat untuk pengisian angin. Dengan kebiasaan sederhana ini, risiko kecelakaan akibat tekanan ban salah bisa diminimalkan. Ingat, keselamatan berkendara dimulai dari perawatan ban yang tepat dan konsisten.