Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/ArtPhoto_studio)
ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/ArtPhoto_studio)

Intinya sih...

  • Tekanan air tinggi tidak langsung bikin baretMenurut para ahli, tekanan air bukan penyebab utama baret halus. Jarak semprotan dan arah semprotan yang benar dapat menjaga lapisan cat mobil tetap aman.

  • Kotoran dan teknik mencuci jadi penyebab utama baret halusBaret muncul akibat gesekan kotoran kasar saat mencuci. Tahap pra-bilas dan penggunaan spons bersih sangat penting untuk mencegah risiko baret.

  • Gunakan tekanan sedang dan metode dua ember agar hasil optimalAtur tekanan air pada level sedang, gunakan metode dua ember, dan keringkan mobil menggunakan kain microfiber bersih untuk hasil cuci mobil yang aman dan kinclong.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang masih ragu menggunakan air bertekanan tinggi saat mencuci mobil. Suaranya yang keras dan semburannya yang kuat sering dianggap bisa mengikis lapisan cat atau menimbulkan baret halus. Sekilas memang terdengar masuk akal, tapi benarkah semprotan air seperti ini benar-benar berbahaya untuk bodi mobil?

Nyatanya, penggunaan air tekanan tinggi tidak selalu jadi musuh cat mobil. Jika dilakukan dengan teknik yang benar, metode ini justru bisa membantu membersihkan kotoran membandel tanpa perlu menyentuh permukaan cat. Kuncinya ada pada jarak, arah semprotan, serta kondisi permukaan sebelum proses pencucian dimulai.

1. Tekanan air tinggi tidak langsung bikin baret

ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/artursafronovvvv)

Menurut para ahli perawatan kendaraan, tekanan air bukan penyebab utama munculnya baret halus. Selama jarak semprotan dijaga, air justru berfungsi sebagai tameng yang mengangkat kotoran tanpa kontak fisik langsung. Idealnya, jarak nozzle dengan bodi mobil berada di kisaran 50-100 cm agar tekanan tetap aman bagi lapisan cat.

Selain itu, arah semprotan juga berperan penting. Hindari menyemprot dari sudut tajam atau dari bawah ke atas karena bisa memaksa air masuk ke celah panel yang sensitif. Jadi, bukan tekanan airnya yang bermasalah, melainkan cara penggunaannya yang menentukan apakah cat mobil akan tetap aman atau tidak.

2. Kotoran dan teknik mencuci jadi penyebab utama baret halus

ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/prostooleh)

Kebanyakan baret justru muncul akibat gesekan kotoran kasar seperti debu, pasir, atau lumpur yang ikut tergosok saat mencuci. Partikel ini bisa berubah menjadi abrasif kecil yang menggores permukaan cat ketika disentuh spons atau kain lap. Karena itu, tahap pra-bilas sangat penting untuk dilakukan sebelum mulai menggosok bodi mobil.

Langkah ini membantu meluruhkan kotoran besar lebih dulu, sehingga risiko baret bisa ditekan. Setelah tahap awal ini, gunakan spons atau kain microfiber bersih agar sisa debu tak terbawa kembali ke permukaan cat. Cara sederhana ini sering diabaikan, padahal sangat efektif menjaga kilau bodi tetap awet.

3. Gunakan tekanan sedang dan metode dua ember agar hasil optimal

ilustrasi mencuci mobil (unsplash.com/Brad Starkey)

Buat kamu yang mencuci mobil sendiri di rumah, pastikan tekanan air diatur pada level sedang. Daya semprot yang terlalu tinggi memang cepat membersihkan, tapi bisa berisiko kalau diarahkan ke satu titik terlalu lama. Sementara itu, tekanan moderat sudah cukup kuat untuk meluruhkan lumpur dan debu tanpa mengganggu lapisan clear coat.

Gunakan pula metode dua ember, satu berisi air sabun dan satu lagi untuk bilasan spons atau wash mitt. Teknik ini membantu mencegah kotoran terbawa kembali ke bodi saat kamu membilas spons. Setelah selesai, keringkan mobil menggunakan kain microfiber bersih agar tak meninggalkan goresan kecil. Dengan cara ini, mencuci mobil pakai air bertekanan tinggi tetap aman dan hasilnya pun kinclong.

Air bertekanan tinggi tidak otomatis membuat cat mobil baret. Yang menentukan justru cara dan tahapan mencucinya. Selama jarak semprotan dijaga, tekanan diatur dengan bijak, dan alat pencuci selalu bersih, mobilmu akan tetap mengilap tanpa risiko gores halus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team