Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mobil tua di pojok Kota Shiraz yang ada di Iran (unsplash.com/Foroozan Faraji)
Mobil tua di pojok Kota Shiraz yang ada di Iran (unsplash.com/Foroozan Faraji)

Jakarta, IDN Times - Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan etanol 10 persen atau E10 yang dikombinasikan pada Bahan bakar Minyak (BBM) kurang cocok untuk mobil tua atau yang diproduksi sebelum 2010, karena dapat menyebabkan efek negatif terhadap beberapa komponen mesin.

"Untuk mesin produksi sebelum 2010, berpotensi menyebabkan korosi pada komponen karet seperti selang bahan bakar, seal, dan gasket yang belum dirancang tahan terhadap biofuel," ujar Yannes kepada IDN Times belum lama ini.

1. Harus diganti komponennya

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Erik Mclean)

Selain itu, Yannes juga mengatakan campuran etanol dengan BBM dapat memicu terjadinya pemisahan antara lapisan etanol dari bensin dan mengendap di dasar tangki bensin.

"Bisa memicu penyumbatan injektor, filter atau pompa bahan bakar. Jadi perlu dilakukan penggantian komponen rentan seperti selang bahan bakar, seal, gasket, dan filter dengan material tahan etanol (untuk mobil tua)," jelas pria ramah ini.

2. Etanol 5 persen lebih fleksibel

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Julia Avamotive)

Sementara itu, Yannes juga mengatakan etanol 5 persen lebih aman untuk mesin kendaraan sebelum 2010. Meskipun Yannes juga menyarankan pemilik mobil melakukan pengecekan di manual book kendaraan untuk memastikan hal tersebut.

"Demi keamanan semua pengguna kendaraan segera memeriksa manual book kendaraan masing-masing terkait spek mesinnya, serta mendatangi bengkel resmi untuk memastikan kesiapan mesin lawas tersebut," kata dia.

3. Penggunaan etanol di mobil modern

ilustrasi etanol (pexels.com/ThamKC)

Namun, penggunaan etanol di BBM memiliki dampak positif dan juga negatif khususnya pada kendaraan modern yang diproduksi setelah 2010.

"Efek positif mesin produksi setelah 2010 memakai E10 adalah peningkatan oktan yang mencegah knocking dan efisiensi pembakaran hingga 20-30 persen, serta pengurangan emisi CO 20-30 persen dan HC 10 persen. Sementara efek negatifnya minimal seperti turun jarak tempuh 1-3 persen akibat energi rendah etanol," jelas dia.

Editorial Team