Pasar otomotif Indonesia memiliki keterikatan yang sangat kuat dengan mesin peminum solar, terutama pada segmen SUV dan MPV. Meskipun kompetitor utama seperti Toyota dan Mitsubishi mendulang kesuksesan besar melalui mesin diesel, PT Honda Prospect Motor (HPM) justru tetap setia pada jalur mesin bensin dan teknologi katup variabel yang ikonik.
Keputusan ini sering kali memicu rasa penasaran di kalangan konsumen lokal yang mendambakan torsi besar dan efisiensi bahan bakar khas diesel pada mobil-mobil Honda. Ketidakhadirannya di Indonesia bukan berarti Honda tidak memiliki teknologinya, melainkan ada pertimbangan strategis yang sangat mendalam terkait kondisi pasar dan kesiapan infrastruktur.
