Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Illustrasi mengisi bensin mobil (pexels.com/Engin Akyurt)
Illustrasi mengisi bensin mobil (pexels.com/Engin Akyurt)

Intinya sih...

  • Bensin dari merek berbeda dengan RON yang sama tidak berdampak besar pada mesin mobil
  • Penting untuk memperhatikan angka oktannya agar tidak mengganggu performa pembakaran mesin
  • Aditif dari berbagai merek bensin tidak bersifat korosif atau beracun satu sama lain, namun efektivitasnya bisa berkurang jika sering mencampur bensin

Pernah nggak kamu mengalami situasi tangki mobil hampir kosong, dan SPBU terdekat bukan merek yang biasa kamu pakai? Misalnya, biasanya kamu isi bensin di Shell, tapi yang ada cuma SPBU Vivo atau BP. Pertanyaannya: Apakah aman mencampur bensin dari merek yang berbeda?

Kekhawatiran ini wajar, apalagi tiap SPBU mengklaim punya teknologi dan aditif unggulan masing-masing. Tapi sebenarnya, seberapa besar sih dampaknya kalau kita mencampur bensin dari merek berbeda dalam satu tangki? Yuk, kita bahas bersama supaya kamu nggak ragu lagi saat di jalan.

1. Secara umum, mencampur bensin beda merek aman

Ilustasi bensin (stpoil.co.id)

Pada dasarnya, bensin dari Shell, BP, Vivo, atau bahkan Pertamina, tetaplah bahan bakar berbasis hidrokarbon dengan standar RON tertentu. Jika kamu mencampur bensin dari merek berbeda tapi dengan angka RON yang sama (misalnya RON 92), maka tidak ada masalah besar yang akan terjadi pada mesin.

Yang penting, perhatikan angka oktannya. Jangan sampai kamu mencampur RON 92 dengan RON 90 atau 95 secara sembarangan, karena bisa memengaruhi performa pembakaran mesin. Campuran RON yang tidak stabil bisa menimbulkan knocking (detonasi) jika kendaraanmu butuh RON tinggi.

Namun, kalau kondisi darurat, mencampur RON 90 dan 92 sesekali tidak akan langsung merusak mesin. Hanya saja, disarankan untuk segera isi ulang dengan RON sesuai rekomendasi pabrik di pengisian berikutnya.

2. Aditif berbeda, tapi tidak saling merusak

Ilustrasi bahan bakar (Pexels/Engin Akyurt)

Setiap merek bensin memang punya formula aditifnya sendiri. Misalnya, Shell punya teknologi Dynaflex, BP punya teknologi Active, dan Vivo mungkin punya formula dasar yang lebih sederhana. Namun, aditif ini tidak akan saling “bertabrakan” dan menimbulkan reaksi berbahaya ketika dicampur.

Fungsi utama aditif adalah membantu membersihkan mesin, melindungi permukaan logam dari karat, dan meningkatkan efisiensi pembakaran. Jadi, walaupun formula dan efeknya berbeda, aditif dari berbagai merek tidak bersifat korosif atau beracun satu sama lain. Yang mungkin berubah hanyalah efektivitasnya.

Jika kamu rutin mencampur bensin dari merek berbeda, efek positif dari satu aditif bisa saja “dinetralkan” oleh formula dari merek lain, sehingga hasil bersihnya di mesin jadi kurang maksimal. Tapi ini bukan kerusakan, melainkan pengurangan manfaat.

3. Fokus pada konsistensi dan kebutuhan mesin

Ilustrasi SPBU (mypertamina.id)

Meskipun mencampur bensin beda merek tidak berbahaya, tetap disarankan untuk konsisten menggunakan satu merek jika memungkinkan. Ini karena penggunaan bahan bakar yang stabil memudahkan mesin untuk beradaptasi, menjaga pembakaran optimal, dan memaksimalkan kerja aditif yang dirancang untuk jangka panjang.

Namun, dalam situasi darurat atau kondisi perjalanan jauh yang tidak memungkinkan kamu pilih-pilih SPBU, mencampur merek tidak jadi masalah besar. Yang penting adalah menjaga agar RON-nya sesuai kebutuhan mesin dan tidak mengisi bensin oplosan atau dari sumber tidak resmi.

Jadi, mencampur bensin beda merek seperti Shell, BP, dan Vivo pada dasarnya aman selama kamu tetap memperhatikan angka RON dan memilih SPBU resmi. Aditif yang berbeda tidak akan merusak mesin, meski efek kebersihannya bisa saja berkurang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team