Uni Eropa sejak 2023 telah menetapkan target ambisius: hanya kendaraan tanpa emisi yang boleh dijual mulai 2035. Namun, menjelang pertengahan dekade ini, arah kebijakan tersebut mulai mendapat tantangan besar. Sejumlah pemimpin negara Eropa menilai rencana itu terlalu kaku dan berisiko mengganggu stabilitas industri otomotif yang saat ini sedang menghadapi tekanan berat.
Usulan untuk tetap mengizinkan penjualan kendaraan hybrid setelah 2035 pun menjadi perdebatan baru. Di tengah permintaan kendaraan listrik yang melambat dan kompetisi agresif dari produsen China, beberapa negara merasa perlu mempertahankan teknologi peralihan seperti PHEV dan range extender agar industri tetap berjalan.
