Jakarta, IDN Times - Bagi kamu yang baru membeli mobil, mungkin akan kebingungan saat ditawarkan asuransi kendaraan. Sebab ada dua jenis asuransi kendaraan yang umum digunakan, yakni All Risk atau comprehensive dan juga Total Loss Only (TLO).
Kedua jenis asuransi tersebut memiliki beberapa perbedaan serta keunggulannya masing-masing, untuk lebih jelasnya akan IDN Times jabarkan di bawah ini.
Seperti namanya asuransi All Risk ini menanggung berbagai macam kerusakan mobil, mulai dari baret ringan, penyok, sampai kehilangan mobil karena dicuri. Asuransi All Risk juga meliputi kerusakan mobil akibat banjir, huru-hara, dan bencana alam.
Karena perlindungannya menyeluruh, asuransi All Risk ini disebut sebagai asuransi yang paling cocok bagi kamu yang baru membeli mobil. Alasan lainnya adalah asuransi All Risk ini bisa menawarkan masa pertanggungan yang lebih pendek, misalnya dari 0 bulan sampai 5 tahun.
Berbeda dari All Risk, asuransi TLO memberikan perlindungan terhadap risiko kehilangan mobil atau kerusakan berat. Kerusakan berat yang dimaksud adalah kalau mobil kamu mengalami kerusakan parah yang lebih dari 75 persen.
Artinya yang dicover adalah masalah-masalah berat, seperti komponen mobil yang mendadak tidak berfungsi, kecelakaan, atau hilang karena dicuri. Jadi, asuransi TLO enggak memberikan perlindungan pada kerusakan-kerusakan ringan, seperti mobil lecet atau baret ringan.
Melihat penjelasan di atas, kamu pasti sudah menduga kalau asuransi All Risk memiliki rate yang lebih mahal dibanding TLO. Hal itu lantaran risiko yang dijamin asuransi All Risk lebih banyak daripada asuransi TLO.
Dikutip dari Duitpintar.com, baik perusahaan asuransi swasta maupun perusahaan asuransi BUMN yang menjual produk asuransi mobil All Risk terikat dengan ketentuan tarif asuransi All Risk nasional, yaitu pada kisaran 1,04-4,2 persen tergantung harga mobil dan wilayah.
Sedangkan rate asuransi TLO biasanya kurang dari 1 persen dari harga mobil, asuransi TLO bisa dipilih kalau kamu punya mobil yang potensi kerusakannya cukup besar atau memiliki potensi besar untuk dicuri. Misalnya karena mobil kamu sering parkir di berbagai area yang berbeda, termasuk area yang rawan pencurian.