Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/prostooleh)
ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/prostooleh)

Intinya sih...

  • Spons mudah menyimpan kotoran kecil yang menggesek cat mobil

  • Cara mencuci yang kurang tepat memperparah efek dari penggunaan spons

  • Ada alternatif alat cuci yang lebih aman untuk menjaga permukaan cat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang menganggap mencuci mobil di rumah itu simpel, padahal ada detail kecil yang sering luput dari perhatian. Kegiatan yang terkesan santai ini bisa berubah jadi sumber masalah ketika alat yang dipakai justru merusak permukaan cat. Spons, misalnya, tampak lembut di tangan tetapi punya sisi lain yang jarang disadari.

Permukaan berpori pada spons dapat menyimpan berbagai kotoran mikroskopis. Saat digosokkan ke bodi mobil, partikel kecil tersebut bergerak seperti amplas halus yang meninggalkan jejak baret. Mari simak informasi selengkapnya berikut ini!

1. Spons mudah menyimpan kotoran kecil yang justru menggesek cat mobil

ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/shayne_ch13)

Spons sering dianggap lembut, tetapi struktur pori-porinya gampang menjebak pasir dan debu. Kotoran kecil inilah yang kemudian bergerak layaknya amplas tipis saat kamu menggosok permukaan bodi. Alhasil, muncul swirl mark atau baret melingkar yang bikin cat terlihat kusam.

Kondisi ini makin parah ketika mobil benar-benar kotor atau habis melintas jalan berdebu. Banyak pengguna spontan menekan spons lebih kuat agar noda cepat tuntas, padahal tekanan berlebih justru memperbesar gesekan. Nyatanya, goresan mikro seperti ini sulit hilang tanpa perawatan khusus.

2. Cara mencuci yang kurang tepat sering memperparah efek dari penggunaan spons

ilustrasi mencuci mobil (unsplash.com/Brad Starkey)

Banyak orang menuangkan sabun sembarangan atau memakai deterjen rumah tangga yang terlalu keras. Pembersih seperti ini merusak lapisan pelindung cat, sehingga bodi makin rentan terhadap gesekan. Setelah lapisan pelindung menipis, baret kecil dari spons pun tampak lebih jelas.

Kesalahan lain muncul saat proses bilas yang kurang menyeluruh. Bilas yang setengah-setengah membuat butiran pasir masih menempel di permukaan. Ketika kamu mulai menggosok dengan spons, kotoran tadi ikut terperangkap dan berubah jadi sumber baret yang susah dikendalikan.

3. Ada alternatif alat cuci yang lebih aman untuk menjaga permukaan cat

ilustrasi mencuci mobil (freepik.com/artursafronovvvv)

Buat kamu yang ingin hasil lebih aman, wash mitt berbahan microfiber bisa jadi pilihan. Seratnya lebih halus, mampu mengangkat kotoran tanpa menggesek keras, dan risiko menyimpan partikel kasar jauh lebih rendah. Tak pelak, permukaan cat jadi lebih terlindungi dari baret halus.

Selain itu, teknik dua ember atau two bucket method terbilang efektif. Satu ember untuk air sabun dan satu lagi khusus membilas kotoran dari wash mitt. Usai itu, kotoran tidak kembali menempel dan proses mencuci mobil berlangsung lebih bersih serta minim risiko.

Mencuci mobil pakai spons memang bisa bikin cat baret jika kotoran terjebak di dalam pori-porinya. Teknik yang salah pun memperburuk situasi dan membuat bodi cepat kusam. Jadi, memilih alat yang tepat dan metode mencuci yang benar akan membantu menjaga tampilan mobil tetap kinclong dan minim goresan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team