Bahan bakar kendaraan saat ini tidak hanya berasal dari minyak bumi murni. Banyak negara, termasuk Indonesia, mulai mencampurkan bensin dengan bioetanol sebagai salah satu langkah menuju energi yang lebih ramah lingkungan. Etanol yang berasal dari bahan nabati seperti tebu, jagung, atau singkong dianggap mampu menurunkan emisi gas buang sekaligus mengurangi ketergantungan pada minyak fosil.
Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan yang cukup sering didiskusikan oleh pengguna kendaraan: apakah kandungan etanol dalam bensin justru membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros? Pertanyaan ini wajar, karena pengendara tentu ingin tahu bagaimana pengaruh etanol terhadap efisiensi mesin sehari-hari.