Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ban mobil (Freepik/peoplecreations)
Ilustrasi ban mobil (Freepik/peoplecreations)

Bagi banyak pemilik mobil, tampilan ban yang hitam mengilap sering kali dianggap sebagai penunjang penampilan kendaraan secara keseluruhan. Tidak heran jika semir ban menjadi produk yang populer, karena dengan cepat bisa mengembalikan warna ban yang kusam akibat debu, panas matahari, atau usia pemakaian. Hasilnya memang memikat, ban tampak baru dan menambah percaya diri saat mobil melaju di jalan.

Namun, di balik efek kilau instan itu, muncul kekhawatiran yang sering dibicarakan: apakah penggunaan semir ban secara rutin justru membuat ban menjadi getas dan cepat rusak? Pertanyaan ini wajar, sebab ban adalah komponen vital yang menyangkut keselamatan, sehingga kondisi karet harus selalu terjaga. Untuk memahami dampaknya, kita perlu melihat apa yang terkandung dalam semir ban dan bagaimana pengaruhnya terhadap material karet.

1. Kandungan bahan kimia dalam semir ban

Ilustrasi tampilan ban mobil (pexels.com/Mike Bird)

Tidak semua semir ban dibuat dengan formula yang ramah terhadap karet. Sebagian produk menggunakan bahan berbasis silikon dan solvent (pelarut) yang memang memberikan efek hitam mengilap secara cepat. Sayangnya, pelarut inilah yang bisa mengikis minyak alami pada karet ban. Karet tanpa lapisan minyak pelindung akan lebih cepat kehilangan elastisitas, sehingga berisiko retak atau getas. Semakin sering digunakan, semakin besar kemungkinan ban kehilangan daya lenturnya dan mengurangi umur pakai.

2. Dampak jangka panjang pada kondisi ban

ilustrasi memasang ban mobil (unsplash.com/Benjamin Brunner)

Ban yang sering terkena semir berbahan keras mungkin tampak cantik dalam jangka pendek, tetapi bisa mengalami penurunan kualitas dalam jangka panjang. Retakan halus mulai muncul di dinding ban, terutama jika mobil sering terpapar panas matahari. Retakan ini bukan hanya mengganggu estetika, tetapi juga bisa menimbulkan potensi bahaya karena struktur ban melemah. Kondisi ban yang getas lebih rentan pecah saat digunakan di kecepatan tinggi atau dalam beban berat. Inilah mengapa perawatan ban sebaiknya tidak hanya fokus pada tampilan luar, tetapi juga pada kesehatan materialnya.

3. Cara merawat ban agar tetap awet dan aman

ilustrasi ban mobil (freepik.com/standret

Jika ingin menggunakan semir ban, pilihlah produk berbasis air (water-based) yang tidak mengandung pelarut berbahaya. Produk jenis ini memberikan kilau alami tanpa mengikis minyak pelindung karet. Selain itu, merawat ban bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti mencucinya secara rutin dengan sabun lembut, menghindari parkir di bawah terik matahari terlalu lama, serta menjaga tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan. Cara-cara ini terbukti lebih efektif menjaga ban tetap elastis, kuat, dan tahan lama, sekaligus memastikan keselamatan berkendara.

Jadi, anggapan bahwa semir ban bisa membuat ban getas memang ada benarnya, terutama jika produk yang digunakan berbahan keras dan dipakai berlebihan. Namun, dengan pemilihan produk yang tepat dan pola perawatan yang bijak, ban tidak hanya tampil hitam berkilau, tetapi juga tetap sehat dan aman digunakan. Jadi, jangan hanya tergiur kilau sesaat, pikirkan pula usia dan fungsi ban yang jauh lebih penting.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team