Banyak orang menilai kualitas mobil dari desain, fitur, tenaga mesin, hingga efisiensi bahan bakarnya. Namun, ada satu hal sederhana yang sering tidak disadari: suara pintu saat ditutup. Bunyi “dug” yang solid kerap memberi kesan mobil mahal, sementara bunyi “plek” yang tipis sering dianggap sebagai tanda material yang kurang bagus. Tapi apakah benar suara pintu bisa menjadi indikator kualitas?
Fenomena ini bukan sekadar sugesti. Di dunia otomotif, suara pintu termasuk bagian dari perceived quality, yaitu persepsi kualitas yang dirasakan penggunanya. Pabrikan mobil bahkan memiliki divisi khusus untuk mengatur feel dan sound saat pintu dibuka maupun ditutup. Namun, seberapa jauh suara ini menggambarkan kualitas sebenarnya?
