Sebelum mulai menghitung, kamu harus tahu terlebih dahulu komponen apa saja yang ada pada pajak kendaraan. Berikut ini komponen pajak kendaraan yang mempengaruhi besaran pajak.
NJKB merupakan nilai pasar yang telah ditetapkan pemerintah daerah berdasarkan data dari Agen Pemegang Merek (APM) pada tahun tersebut. Perlu diketahui, NJKB akan terus menurun seiring bertambahnya usia mobil, yang berarti tarif pajak tiap tahun akan lebih murah.
Komponen ini tergantung pada jumlah kepemilikan kendaraan pribadi. Besaran tarif pajak progresif juga berbeda-beda di setiap daerah. Sebagai contoh, DKI Jakarta memiliki pajak progresif untuk kepemilikan pertama sebesar 2 persen, kedua 3 persen, ketiga 4 persen, keempat 5 persen, dan kelima 6 persen.
Sebagai informasi, mulai Januari 2025 terdapat perhitungan opsen PKB di berbagai daerah sebesar 66 persen, kecuali DKI Jakarta.
Koefisien bobot kendaraan berbeda untuk setiap jenis kendaraan. Toyota Calya 2025 termasuk dalam kendaraan minibus yang punya koefisien sebesar 1,050. Sementara itu, kendaraan lain seperti mobil sedan memiliki koefisien yang lebih kecil yakni 1,025.
Komponen ini wajib dibayar setiap kali kamu melakukan pembayaran pajak kendaraan. Perlu diketahui, Toyota Calya 2025 atau mobil lain pada umumnya termasuk dalam golongan DP yang biaya komponennya sebesar Rp143 ribu. Sementara itu, mobil ukuran microbus dan bus yang bukan angkutan umum masuk dalam golongan EP dengan biaya komponen sebesar Rp153 ribu.