ilustrasi mengecek tutup radiator (freepik.com/pressfoto)
Meskipun mencampur air biasa dengan coolant dalam jumlah kecil bisa diterima pada situasi darurat, pemakaian jangka panjang tetap merugikan mesin mobilmu. Berikut beberapa dampak yang sering terjadi jika kamu rutin mencampur air radiator dengan air biasa:
Air biasa mengandung ion dan mineral seperti kalsium, magnesium, dan klorida. Zat-zat ini bisa mempercepat proses korosi pada bagian logam radiator, pipa, hingga water pump.
Tanpa perlindungan dari zat anti-korosi dalam coolant, komponen logam di sistem pendingin akan cepat rusak. Dalam jangka panjang, karat ini bisa menyebabkan kebocoran dan mengganggu sirkulasi cairan pendingin.
Selain menyebabkan karat, air biasa juga berpotensi membentuk endapan mineral di dalam radiator dan blok mesin. Endapan ini akan menumpuk dari waktu ke waktu hingga membuat jalur sirkulasi cairan menjadi sempit. Jika aliran air tidak lancar, proses pendinginan mesin jadi tidak maksimal. Mesin pun jadi cepat panas dan rentan mengalami overheat.
Coolant dibuat dengan kemampuan khusus untuk menahan panas dan meningkatkan titik didih air. Artinya, meskipun suhu mesin sangat tinggi, cairan ini tidak akan mudah mendidih. Sementara itu, air biasa memiliki titik didih yang lebih rendah.
Ketika suhu mesin naik, air biasa bisa langsung berubah jadi uap dan menimbulkan tekanan tinggi di dalam sistem pendingin. Akibatnya, radiator bisa bocor, selang pecah, atau mesin mengalami overheat mendadak.
Kalau kamu berada di daerah atau sedang berkendara ke tempat bersuhu rendah, air biasa juga bisa membeku pada suhu 0 derajat Celsius. Saat air membeku, volumenya akan mengembang.
Kondisi ini bisa merusak radiator, selang, hingga blok mesin. Sementara itu, coolant memiliki titik beku lebih rendah sehingga mampu mencegah kerusakan akibat suhu dingin ekstrem.
Coolant tidak hanya berfungsi mendinginkan mesin, tapi juga melumasi komponen seperti water pump dan seal. Nah, beberapa komponen bisa cepat rusak karena tidak ada pelindung dan pelumas tambahan (aditif) dalam air biasa. Komponen seperti seal, gasket, dan bantalan pompa air bisa cepat aus.
Nah, itulah jawaban dari pertanyaan bolehkah mencampur air radiator dengan air biasa. Mencampur air radiator dengan air biasa memang bisa dilakukan, tapi tidak disarankan untuk jangka panjang, ya. Pastikan kamu selalu menggunakan coolant yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan supaya mesin mobilmu awet.