Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BYD Sealion 7 (byd.com)
BYD Sealion 7 (byd.com)

Intinya sih...

  • Produksi kumulatif 15 juta unit NEV BYD melampaui Tesla dan Volkswagen Group

  • BYD menghentikan produksi kendaraan bermesin pembakaran internal murni sejak 2022

  • Model andalan BYD seperti Dolphin, Seagull, Song Plus, dan Sealion 06 mendominasi pasar global

  • BYD mengembangkan teknologi sendiri seperti Blade Battery berbasis lithium iron phosphate (LFP)

  • Tiongkok menjadi penyumbang terbesar produksi NEV dunia pada 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

BYD kembali mencatatkan tonggak penting dalam sejarah industri otomotif global. Pabrikan asal Tiongkok ini mengumumkan produksi kumulatif kendaraan energi baru atau new energy vehicle (NEV) telah menembus angka 15 juta unit.

Pencapaian tersebut memperkuat posisi BYD sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, sekaligus menegaskan agresivitas perusahaan dalam mengembangkan teknologi elektrifikasi di tengah transisi global menuju kendaraan ramah lingkungan.

1. Lonjakan produksi yang mencerminkan pertumbuhan agresif

penggerak BYD Sealion 7 (byd.com)

Produksi kumulatif 15 juta unit NEV BYD mencakup kendaraan listrik murni (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV) dari seluruh lini produknya. Angka ini melampaui total produksi kendaraan listrik Tesla yang berada di kisaran 8 jutaan unit, serta produksi EV Volkswagen Group yang masih di bawah 3 juta unit.

Pertumbuhan ini tidak terjadi secara instan. BYD memulai langkahnya di industri otomotif pada 2003 setelah sebelumnya dikenal sebagai produsen baterai sejak 1995. Fokus serius pada elektrifikasi membuat laju produksinya meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhir 2024, BYD telah mencapai 10 juta unit NEV, lalu bertambah menjadi 13 juta unit di pertengahan 2025, hingga akhirnya menembus 15 juta unit di akhir tahun.

Keputusan strategis BYD untuk menghentikan produksi kendaraan bermesin pembakaran internal murni sejak 2022 menjadi salah satu faktor kunci di balik percepatan ini. Perusahaan sepenuhnya mengalihkan sumber daya pada pengembangan kendaraan listrik dan hybrid, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

2. Kontribusi model populer di pasar global

BYD Seal (byd.com)

Capaian produksi tersebut ditopang oleh performa kuat berbagai model andalan BYD. Di segmen kendaraan kompak, model seperti Dolphin dan Seagull berhasil mencatatkan penjualan masing-masing lebih dari satu juta unit secara global. Mobil-mobil ini dikenal menawarkan kombinasi harga terjangkau, efisiensi tinggi, dan teknologi baterai yang kompetitif.

Di kelas SUV, BYD mengandalkan model populer seperti Song Plus dan Sealion 06 yang mencatat volume penjualan besar, terutama di pasar Tiongkok dan sejumlah negara Asia. Seri Dynasty seperti Qin, Song, dan Tang juga menjadi tulang punggung penjualan berkat reputasi performa dan efisiensi yang konsisten.

Model-model tersebut tidak hanya mendominasi pasar domestik, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap ekspansi BYD ke berbagai wilayah dunia, termasuk Asia Tenggara, Eropa, Amerika Latin, hingga Timur Tengah. Strategi menghadirkan banyak pilihan BEV dan PHEV membuat BYD mampu menjangkau beragam kebutuhan konsumen.

3. Peran teknologi dan dampaknya bagi industri global

ilustrasi BYD M6 (byd.com)

Keberhasilan BYD tidak lepas dari pendekatan integrasi teknologi yang kuat. Perusahaan mengembangkan sendiri baterai, motor listrik, sistem penggerak, hingga perangkat lunak kendaraan cerdas. Blade Battery berbasis lithium iron phosphate (LFP) menjadi salah satu inovasi kunci yang dikenal lebih aman, tahan lama, dan efisien.

Produksi NEV ke-15 juta unit juga menunjukkan besarnya kontribusi BYD terhadap pertumbuhan kendaraan listrik global. Pada 2025, Tiongkok menjadi penyumbang terbesar produksi NEV dunia, dan BYD memegang porsi signifikan dari total tersebut.

Dengan skala produksi yang terus meningkat, BYD tidak hanya menantang dominasi produsen otomotif konvensional, tetapi juga mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik secara global. Tonggak 15 juta unit ini menjadi sinyal kuat bahwa era elektrifikasi bukan lagi masa depan, melainkan realitas yang sedang berlangsung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team