ilustrasi bengkel tempat servis kaki-kaki mobil (pexels.com/cottonbro studio)
Ada tiga cek sederhana yang sangat membantu. Pertama, cek tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan. Tekanan terlalu tinggi sering bikin mobil keras padahal suspensi sehat. Kedua, lakukan tes pantulan: tekan bodi mobil kuat di atas roda (depan atau belakang) lalu lepas. Mobil yang normal akan turun-naik sekali lalu stabil. Jika memantul lebih dari 1–2 kali, ada indikasi redaman melemah.
Ketiga, lakukan inspeksi visual. Lihat apakah ada oli merembes di body shock. Shock yang bocor biasanya kehilangan kemampuan meredam dan membuat mobil memantul. Cek juga keausan ban: kalau ban aus gelombang (cupping), aus sebelah, atau ada pola tak rata, itu bisa menandakan masalah shock, bushing, atau alignment. Terakhir, perhatikan kapan gejala muncul: kalau kerasnya hilang setelah tekanan ban diturunkan atau setelah ganti ban profil lebih tebal, berarti lebih dekat ke “keras karena setup”, bukan “rusak”.
Kesimpulannya: suspensi keras itu tegas tapi rapi dan konsisten, sedangkan suspensi rusak terasa aneh, sering muncul bunyi, dan makin lama makin parah. Dengan membedakan sensasinya, kamu bisa lebih tepat menentukan langkah—apakah cukup setel ban dan alignment, atau memang waktunya turun kaki-kaki.