ilustrasi relay pada kendaraan (unsplash.com/Clint Patterson)
Nah, relay bekerja ketika arus listrik dialirkan melalui kumparan elektromagnetik yang mengandung logam feromagnetis. Dengan begitu, medan magnet sementara akan terbentuk. Medan magnet ini memiliki kemampuan untuk menarik tuas armature, yaitu komponen mekanis dalam relay yang bertugas mengubah posisi kontak switch atau saklar.
Pada kondisi awal, relay mungkin berada dalam posisi normally close (NC) di mana kontak saklar dalam keadaan tertutup. Namun, saat medan magnet terbentuk akibat aliran listrik dalam kumparan, armature akan ditarik dan menyebabkan posisi kontak switch berubah menjadi normally open (NO), yaitu kontak saklar terbuka.
Proses tersebut akan terus berlanjut selama kumparan elektromagnetik tetap dialiri listrik, ya. Salah satu contoh sederhana penerapan relay dalam sistem lampu otomatis 220 VAC yang dikendalikan oleh rangkaian sensor cahaya dengan tegangan hanya 6 Volt DC.
Dalam aplikasi ini, relay berfungsi mengaktifkan atau mematikan lampu berdasarkan kondisi cahaya yang terdeteksi oleh sensor. Dengan cara kerja yang sederhana tetapi efektif, relay menjadi komponen penting dalam berbagai aplikasi elektronik, baik untuk kontrol daya besar maupun dalam sistem otomatisasi lainnya.