Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_6703.jpeg
Test drive Aion UT (IDN Times/Fadhliansyah)

Intinya sih...

  • Program Price Shield untuk menjamin harga mobil Aion tidak direvisi atau diturunkan setelah pembelian

  • Konsumen tidak perlu khawatir rugi saat menjual mobil bekas karena adanya Price Shield

  • Harga mobil Aion bisa naik ke depannya mengikuti pergerakan kurs yang berlaku

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Chief Executive Officer Aion Indonesia, Andry Ciu, menyampaikan salah satu program terbarunya, Price Shield. Program ini memastikan harga mobil yang dijual Aion tidak akan direvisi atau menurunkan harga mobil yang sudah dijual.

"Kami menjamin produk GAC tidak akan merivisi turun harga jual kendaraan. Ini jaminan untuk customer," ujar Andry Ciu kepada jurnalis saat ditemui di Jakarta.

1. Sudah diberlakukan sejak beberapa waktu lalu

Dapat memproduksi hingga 20 ribu unit per tahun (Aion)

Menurut Andry Ciu, program ini utamanya untuk menghilangkan kekhawatiran konsumen yang takut adanya revisi harga setelah membeli produk GAC Aion.

"Program ini sebenarnya sudah dilakukan, tinggal kami keluarkan logo Price Shield-nya di dalam materi-materi promo," ujar dia.

2. Revisi harga dapat merugikan konsumen

Aion V jadi model perdana yang diproduksi di pabrik Karawang (Aion)

Dengan adanya Price Shield, maka konsumen juga tidak perlu takut rugi saat menjual mobilnya dalam kondisi bekas nanti.

"Selalu kan, penyusutan dihitung dari harga price list mobil barunya. Kalau mobil barunya turun-turun. Ya, berarti harga bekasnya ya terkoreksinya cukup dalam," ujar Andry Ciu.

3. Harga mobil Aion bisa naik ke depannya

Deretan model mobil elektrifikasi Aion (IDN Times/Fadhliansyah)

Pria berkacamata ini juga menyatakan, harga mobil-mobilnya nanti malah bisa naik ke depannya lantaran mengikuti kurs yang berlaku.

"Kurs ini setiap hari terus bergerak naik, dan masih memantau apakah pergerakan sementara ataukah stabil naik. Karena bagaimanapun kan kami beli pakai impor kan, masih pakai yuan," jelas dia.

Editorial Team