Mobil listrik Polytron G3 (polytron.co.id)
Supaya tidak hanya tergoda harga, ada beberapa hal penting yang perlu kamu cek antara lain jarak tempuh vs pola harian. Kalau harianmu hanya 30–60 km, Wuling Air ev, Seres E1, atau Polytron G3 yang kompak sudah sangat cukup. Kalau ingin lebih fleksibel keluar kota, model dengan baterai lebih besar seperti BinguoEV Lite, Neta V-II, BYD Atto 1, atau Jaecoo J5 EV akan terasa lebih aman.
Poin lain yang harus kamu cek adalah ukuran mobil dan kapasitas kabin. City car dua baris cukup untuk keluarga kecil dan penggunaan dalam kota. Kalau sering bawa banyak penumpang atau butuh bagasi besar, pertimbangkan small SUV seperti Neta V-II atau Jaecoo J5 EV.
Selain itu, kamu juga harus mengecek skema baterai dan aftersales. Beli termasuk baterai akan membuatmu terbebas dari biaya sewa, tapi harga awal pasti lebih tinggi. Sementara skema sewa baterai bisa menurunkan harga beli, tapi menambah biaya bulanan. Perhatikan juga jaringan bengkel resmi dan ketersediaan suku cadang di kota tempat kamu tinggal.
Dengan memahami peta model dan harga di atas, kamu bisa lebih percaya diri memilih mobil listrik di bawah Rp300 juta yang paling pas dengan kebutuhan dan budget—bukan cuma ikut tren, tapi benar-benar jadi upgrade gaya hidup dan keuanganmu ke arah yang lebih efisien.