Ilustrasi mobil listrik (nissanusa.com)
Mobil listrik dilengkapi dengan Battery Management System (BMS) yang akan memberikan peringatan dini jika terjadi ketidakwajaran. Jika sistem mendeteksi adanya lonjakan arus, suhu tidak normal, atau ketidakseimbangan antar sel, maka dashboard akan menampilkan peringatan seperti “Battery Fault,” “High Voltage Error,” atau “Service Battery System.”
Gejala lain yang perlu dicurigai adalah indikator baterai yang berubah secara acak, misalnya persentase daya baterai yang tiba-tiba melonjak atau menurun tanpa alasan. Ini bisa menjadi sinyal bahwa ada bagian baterai yang tidak bekerja secara normal karena kebocoran atau kerusakan di dalamnya.
So, gejala baterai bocor mungkin tidak langsung terlihat secara fisik, tapi mobil listrik yang menunjukkan tanda-tanda seperti performa menurun, suhu tidak wajar, bau aneh, atau peringatan sistem harus segera dibawa ke bengkel resmi. Teknologi mobil listrik saat ini memang cukup canggih untuk mendeteksi masalah, tapi sebagai pemilik kendaraan, kepekaan terhadap gejala awal tetap menjadi kunci keselamatan.
Menunda pemeriksaan bisa berisiko, karena kerusakan pada baterai bisa berkembang menjadi kondisi berbahaya seperti thermal runaway yang memicu kebakaran. Jadi, jika mobil listrik Anda menunjukkan gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisinya demi keamanan Anda dan kendaraan.