Telusur Jalur Pansela Ciletuh-Batukaras: Mistisnya Hutan Sancang Garut

Jakarta, IDN Times - Tim 'Jalan Pulang' IDN Times kembali melanjutkan perjalanan menelusuri Jalur Pansela pada hari ketiga. Kami memulai perjalanan dari Ciletuh, Sukabumi, menuju Batukaras di Pangandaran. Kami berangkat sekitar pukul 08.30 WIB dan sampai di Batukaras pukul 23.30 WIB.
Perjalanan menuju Batukaras ternyata lumayan jauh dan menantang. Sebab kontur jalannya sangat berwarna, seperti perbukitan dengan tanjakan terjal dan tikungan tajam, jalan rusak, hingga banyaknya ternak yang tiba-tiba melintas di jalan.
Bahkan tantangan pertama sudah kami temui tak lama setelah kami ke luar dari hotel di Ciletuh, yakni banjir. Ada dua titik banjir yang kami temui dan salah satunya harus memaksa kami berputar balik karena terlalu dalam untuk dilewati.
Yuk, simak keseruan perjalanan hari ketiga kami!
1. Banjir di Ciletuh
Kawasan Geopark Ciletuh sebenarnya tidak termasuk dalam Jalur Pansela. Sebab, untuk menuju ke kawasan yang ditetapkan oleh UNEASCO sebagai Global Geopark Network pada 12 April 2018 ini, kita harus berbelok ke kanan kalau berangkat dari arah Pelabuhan Ratu, sementara Jalur Pansela lurus terus.
Namun terlalu sayang untuk melewatkan Geopark Ciletuh. Keindahan dan pesonanya terlalu menggoda. Karena itu kami memutuskan untuk melipir dulu ke Ciletuh sebelum melanjutkan penelusuran Jalur Pansela.
Hanya saja, saat kami tiba di Ciletuh, hari sudah malam dan hujan turun hingga pagi. Bahkan saat kami berangjak dari hotel untuk memulai lagi perjalanan pada keesokan harinya, hujan masih juga turun. Deras dan lamanya hujan ternyata membuat sejumlah ruas jalan terendam.
Setidaknya kami menemukan dua titik banjir. Pertama banjir di jembatan Cidahon yang menghubungkan Desa Mekarsakti dan Ciwaru. Sementara titik satunya lagi berada di Kampung Rancasalak. Banjir terjadi akibat luapan debit air sungai di kawasan tersebut.
Banjir yang cukup tinggi, membuat kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa lewat. Menurut warga sekitar yang kami temui, banjir yang tinggi ini bukanlah pemandangan yang baru.
So, setelah mempertimbangkan keselamatan, kami pun memilih melewati jalur alternatif yang tentu saja memakan waktu lebih banyak. Maka dari itu, kami menyarankan jika ingin berkunjung ke Geopark Ciletuh sebaiknya pastikan tidak saat musim penghujan atau siapkan waktu lebih banyak untuk melewati jalur alternatif.