Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-07 at 13.06.39.jpeg
Tampilan Hyundai IONIQ 6 N (IDN Times/Margith Damanik)

Intinya sih...

  • Hyundai IONIQ 6 N memiliki tenaga brutal hingga 650 PS dan torsi 770 Nm, mampu melesat dari 0-100 km/jam dalam 3,2 detik.

  • Mobil ini dilengkapi dengan fitur N e-Shift untuk sensasi mobil pembakaran internal dan sistem baterai terbaru yang responsif.

  • Interior mobil ini menawarkan suasana familiar bagi pengguna IONIQ 5 N, dengan layout dashboard kaya tombol fisik dan kursi yang nyaman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seoul, IDN Times - Hyundai IONIQ 6 N hadir sebagai bukti, era mobil listrik tidak lagi soal efisiensi semata. Kini, mobil listrik juga sudah bisa bicara soal performa dan emosi berkendara. 

IONIQ 6 N membawa DNA motorsport Hyundai N dan menerjemahkannya ke dalam platform EV modern. Hasilnya, sedan listrik ini terasa seperti mobil balap sungguhan yang kebetulan menggunakan listrik.

Mobil ini menawarkan sensasi berkendara yang jarang ditemui pada EV lain. Cepat, agresif, dan penuh karakter. Bukan cuma kencang di garis lurus, IONIQ 6 N juga dirancang untuk digeber di tikungan, bahkan di sirkuit sekalipun. Yuk intip kerennya Hyundai IONIQ 6 N:

1. Tenaga brutal hingga 650 PS

Tampilan Hyundai IONIQ 6 N (dok.Hyundai Motor)

Hyundai IONIQ 6 N dibekali tenaga puncak hingga 650 PS dan torsi 770 Nm melalui sistem motor ganda terbaru. Kombinasi ini membuat EV ini melesat dari 0–100 km/jam dalam 3,2 detik, angka yang biasanya hanya ditemui di supercar. Rasanya seperti EV yang tidak sabar diajak berlari.

Kecepatan puncaknya pun mencapai 257 km/jam, menjadikannya salah satu EV performa yang benar-benar serius. Dan ketika butuh dorongan ekstra, fitur N Grin Boost memberi tambahan tenaga selama 10 detik. Cocok untuk menyalip, sprint pendek, atau sekadar memuaskan adrenalin.

2. Gear dan suara buatan

Tampilan interior Hyundai IONIQ 6 N (dok.Hyundai Motor)

Untuk menambah sensasi seperti mobil pembakaran internal, Hyundai memasang N e-Shift. Sebuah simulasi perpindahan gigi yang terasa nyata. Meski virtual, efek engine braking dan perpindahan giginya dibuat sangat presisi. Jadi, pengendara tetap merasakan drama shifting meski tak ada gearbox sungguhan.

Tak hanya berhenti di situ, IONIQ 6 N juga dilengkapi dengan N Active Sound+ yang menghadirkan sejumlah opsi suara, termasuk suara motorsport hingga futuristik. Dengan speaker stereo dan tuning akustik khusus, suara ini memberi feedback penting saat berkendara cepat. Pengalaman berkendara terasa lebih hidup dan imersif.

3. Sistem baterai terbaru

Tampilan Hyundai IONIQ 6 N (dok.Hyundai Motor)

IONIQ 6 N dibekali sistem N Battery terbaru yang bisa menyesuaikan suhu sesuai kebutuhan berkendara. Meskipun dipakai drag, sprint, atau endurance, baterai selalu dipersiapkan pada kondisi optimal. 

Sistem pendingin dan pemanas coolant baru ikut mempercepat proses pengondisian. Selain kuat, baterainya juga responsif. Dengan dukungan sistem multi-charging 400V–800V, pengisian daya 10–80 persen hanya perlu sekitar 18 menit. Sebuah kombinasi efisiensi dan performa yang memastikan EV ini siap diajak ngegas kapan pun.

4. Interior apik rasa mobil balap

Tampilan interior Hyundai IONIQ 6 N (dok.Hyundai Motor)

Masuk ke dalam kabin, suasana yang ditawarkan terasa sangat familiar bagi pengguna IONIQ 5 N. Hyundai mempertahankan layout dashboard yang kaya tombol fisik—suatu pendekatan yang semakin jarang ditemui namun sangat diapresiasi oleh pengemudi yang mengutamakan ergonomi.

Setir IONIQ 6N juga dipenuhi tombol khusus N, termasuk akses cepat ke mode berkendara dan fitur-fitur performa. Paddle di belakang setir menegaskan kehadiran sistem N e-Shift. Selain itu, ada pula kursi menawarkan kombinasi kenyamanan dan dukungan lateral yang baik.

Untuk tinggi badan rata-rata orang Indonesia, posisi atap dan sunroof masih menyisakan ruang kepala dengan nyaman baik di bagian depan maupun headroom penumpang belakang.

5. Tampilan menarik seperti mobil balap

Tampilan Hyundai IONIQ 6 N (dok.Hyundai Motor)

Eksterior Hyundai IONIQ 6 N menampilkan evolusi desain yang lebih berani dibandingkan model standarnya, dengan pendekatan aerodinamika yang kental nuansa motorsport. Pada bagian depan, fascia diperkuat dengan intake besar, ventilasi fungsional, serta detail agresif yang meningkatkan pendinginan komponen performa tinggi sekaligus mempertegas identitas N. 

IONIQ 6 N hadir dengan pilihan warna menarik. Paling menjadi primadona adalah Performance Blue Pearl yang tampak gagah, elegan, dan sporty meski sedang diparkir diam. Selain itu ada pula pilihan Abyss Black Pearl, Serenity White Pearl, Nocturne Gray Metallic, Nocturne Gray Matte, dan Gravity Gold Matte.

Dari samping, IONIQ 6 N menunjukkan velg forged 20. Proporsi ini tidak hanya meningkatkan stance mobil secara visual, tetapi juga memperluas jejak roda demi stabilitas dan grip yang lebih tinggi saat melaju di sirkuit. Siluet aerodinamis khas IONIQ 6 dipertahankan, namun kini diberi sentuhan performa seperti rocker panel yang lebih tebal dan detail hitam mengilap untuk menegaskan karakter sporty. 

Peningkatan aerodinamika, seperti sayap belakang tipe swan neck ala motorsport dan fender yang lebih lebar, menghadirakn downforce yang meningkat sekaligus mencapai koefisien hambatan hanya 0,27 Cd, memastikan stabilitas pada kecepatan tinggi yang memperkuat tampilan agresif IONIQ 6 N yang siap di lintasan.

Kekakuan bodi telah ditingkatkan melalui titik pengelasan tambahan, lem khusus, dan penguatan struktural. Peningkatan utama mencakup anti-roll bar belakang yang lebih kaku dan penguatan struktural di bawah bodi, yang meningkatkan kapasitas menahan beban dan

Selain itu, lampu LED parametric pixel khas Hyundai memberikan sentuhan futuristik. Secara keseluruhan, kombinasi aerodinamika aktif dan desain agresif membuat IONIQ 6 N bukan hanya terlihat cepat, tetapi benar-benar dirancang untuk melaju cepat di dunia nyata.

Nah, menurut kamu, apakah mobil ini cocok untuk dipasarkan di Indonesia? Berminat untuk segera mengemudikannya?

Editorial Team