Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-24 at 21.18.55 (1).jpeg
Daihatsu Rocky Hybrid meluncur di GIIAS 2025 (Dok. IDN Times)

Menjelang akhir 2025, pasar otomotif nasional menunjukkan dinamika yang cukup menarik. Di tengah tekanan penjualan yang melanda sejumlah merek, Daihatsu justru mencatatkan momentum positif pada Oktober 2025. Kenaikan yang diraih bukan hanya mencerminkan daya tahan brand di tengah persaingan ketat, tetapi juga menunjukkan bagaimana model-model andalannya masih menjadi pilihan utama konsumen, terutama pelaku usaha dan pengguna kendaraan ekonomis.

Kinerja yang membaik tersebut terlihat dari capaian retail sales Daihatsu pada Oktober 2025 yang mencapai 12.196 unit. Angka ini naik 7 persen dibandingkan bulan September yang mencatat 11.390 unit. Kontribusi terbesar datang dari segmen kendaraan niaga ringan dan LCGC yang selama ini dikenal sebagai fondasi kuat penjualan Daihatsu di Indonesia. Momentum ini menjadi sinyal positif bagi perusahaan untuk menutup tahun dengan performa yang stabil.

1. Kenaikan Penjualan Didominasi Segmen Commercial Low dan LCGC

Daihatsu Sigra (daihatsu.co.id)

Daihatsu berhasil mempertahankan posisi sebagai merek dengan penjualan terbesar kedua secara nasional berkat kontribusi kuat dari model-model di segmen commercial low. Pada Oktober 2025, Gran Max Pick Up menjadi penyumbang terbesar dengan 4.436 unit atau 36,4% dari total penjualan. Di bawahnya ada Gran Max Mini Bus yang mencatat 2.408 unit (19,7%), serta dua model LCGC yang tampil menonjol: Sigra dengan 2.348 unit (19,3%) dan Ayla sebanyak 764 unit (6,3%).

Segmen commercial low menjadi tumpuan penting karena memiliki peran besar dalam mendukung pelaku usaha dan UMKM. Mobil pikap dan minibus Daihatsu selama ini dikenal andal, irit, dan efisien dalam perawatan. Tak heran lebih dari 56% penjualan Daihatsu di Oktober berasal dari segmen ini. Menurut Sri Agung Handayani, Marketing and Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, tingginya kepercayaan pelanggan merupakan faktor utama yang membuat segmen ini terus berkembang.

2. Kinerja Tahun Berjalan Semakin Menguat di Segmen Kendaraan Niaga

ilustrasi eksterior Daihatsu Gran Max (astradaihatsu-surabaya.com)

Secara year-to-date (YTD) hingga Oktober 2025, performa Daihatsu di segmen commercial low juga menunjukkan tren menguat. Pangsa pasar segmen ini mencapai 65,5%, meningkat 2,4% dari periode yang sama tahun 2024 yang berada di angka 63,1%. Hal ini diperkuat oleh dua model andalan: Gran Max Pick Up yang mencatat 34.340 unit dengan dominasinya di segmen Pick Up Low sebesar 58,6%, serta Gran Max Mini Bus yang meraih 14.098 unit dengan market share 91,8% di segmen Semi Commercial.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya pelaku usaha, masih mengandalkan kendaraan niaga Daihatsu sebagai mitra operasional yang ekonomis. Sektor-sektor bisnis seperti logistik, kuliner, jasa angkut, dan distribusi sangat bergantung pada kendaraan dengan biaya operasional rendah—kriteria yang selama ini melekat pada lini Gran Max.

3. Kombinasi Value for Money dan After-Sales Kuat Jadi Daya Tarik Daihatsu

Ilustrasi Daihatsu Rocky (daihatsu.co.id)

Secara keseluruhan, Daihatsu mencatat market share 17% dengan total penjualan 112.530 unit dari sekitar 660 ribu unit pasar otomotif nasional hingga Oktober 2025. Selain harga yang terjangkau, konsumen memilih Daihatsu karena efisiensi bahan bakar, biaya kepemilikan rendah, serta jaringan layanan purnajual yang luas. Resale value yang stabil juga menjadi alasan kuat mengapa produk Daihatsu tetap menarik setelah bertahun-tahun digunakan.

Kombinasi faktor tersebut menjadikan Daihatsu tetap relevan di tengah perubahan tren otomotif nasional, sekaligus menjadi solusi bagi masyarakat yang mencari kendaraan terpercaya baik untuk kebutuhan pribadi maupun usaha.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team