Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mobil canggih (unsplash/Julian Klumpers)
ilustrasi mobil canggih (unsplash/Julian Klumpers)

Jakarta, IDN Times - Lampu utama mobil biasanya terdiri dari dua mode, yaitu lampu dekat (low beam) dan lampu jauh (high beam/lampu dim). Nah, kegunaan masing-masing mode ternyata juga berbeda lho.

Lampu dekat menjadi default saat menyalakan lampu utama mobil, yang fungsinya tentu saja untuk menerangi jalan yang akan dilewati.

1. Fungsi lampu jauh

ilustrasi lampu mobil menyala (unsplash.com/Angus Gray)

Sementara lampu jauh, sesuai namanya digunakan untuk mendapatkan penerangan yang lebih jauh. Tapi, harus diingat lampu jauh sebaiknya hanya dinyalakan saat tidak ada kendaraan lain di depan atau dari arah berlawanan.

Soalnya, cahaya lampu jauh akan menembak ke atas, sehingga bisa menyilaukan pengendara lain. Dianjurkan lampu jauh dinyalakan saat melewati jalan yang gelap gulita, seperti di perkebunan atau hutan.

2. Bisa dijadikan kode

Desain headlamp New Sirion lebih stylish (IDN Times/Fadhliansyah)

Selain itu, lampu jauh juga seringkali disebut sebagai pass beam. Misalnya, kamu ingin menyalip kendaraan di depan kamu yang jalannya lebih lambat. Sebelum menyalip, kamu bisa memberikan kode dengan menyalakan beberapa kali lampu jauh sebagai kode atau tanda. Wajib diingat, nyalakan lampu jauh hanya sebentar saja sebagai tanda agar tidak menyilaukan pengendara lain.

Setelah itu setelah keadaan dirasa aman untuk menyalip, barulah nyalakan lampu sein dan salip mobil di depan.

3. Membantu di jalanan berkabut

Kabut tebal di Kedungreja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Oya, lampu jauh juga bisa berfungsi sebagai penerangan tambahan ketika mobil sedang melewati wilayah berkabut.

Memang sih di mobil biasanya ada lampu kabut (fog lamp), namun enggak ada salahnya memberikan tambahan bantuan dengan lampu jauh. Hal ini juga bisa menjadi penanda bagi pengendara dari arah yang berlawanan.

Editorial Team