Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bengkel mobil (suzuki.co.id)
Ilustrasi bengkel mobil (suzuki.co.id)

Intinya sih...

  • Biaya servis di bengkel resmi relatif lebih mahal, membuat pemilik mobil memilih bengkel umum untuk penghematan.

  • Kepercayaan terhadap bengkel langganan dan berkembangnya bengkel spesialis menjadi alternatif menarik setelah masa garansi habis.

  • Prosedur di bengkel resmi dianggap terlalu kaku, sehingga banyak pemilik mobil lebih memilih bengkel umum yang memberi akses langsung ke proses servis.

Banyak pemilik mobil yang sangat disiplin mengikuti jadwal servis berkala di bengkel resmi saat mobil mereka masih dalam masa garansi. Namun, situasinya berubah begitu masa garansi berakhir. Tak sedikit yang memilih pindah ke bengkel umum atau bengkel spesialis, bahkan sekadar ke bengkel kaki lima. Fenomena ini cukup umum di Indonesia dan mencerminkan kombinasi antara faktor ekonomi, kenyamanan, dan persepsi layanan.

Memang, bengkel resmi menawarkan standar pelayanan yang tinggi, teknisi tersertifikasi, dan suku cadang asli. Namun, seiring bertambahnya usia kendaraan dan habisnya masa perlindungan garansi, banyak pengguna mobil merasa tak lagi harus “terikat” dengan bengkel tersebut.

1. Biaya servis di bengkel resmi relatif lebih mahal

ilustrasi bengkel mobil (freepik.com/freepik)

Alasan paling dominan adalah harga. Setelah garansi berakhir, semua biaya servis, termasuk suku cadang dan jasa, menjadi tanggung jawab pemilik. Di bengkel resmi, harga jasa dan spare part umumnya lebih tinggi dibanding bengkel umum. Hal ini membuat banyak pemilik mobil merasa tidak sebanding antara biaya yang dikeluarkan dengan usia kendaraan mereka yang semakin tua.

Misalnya, servis besar untuk mobil usia lima tahun bisa mencapai jutaan rupiah di bengkel resmi, sementara bengkel umum mungkin hanya mematok setengahnya. Dalam kondisi ekonomi yang ketat, pemilik mobil cenderung lebih memilih penghematan. Apalagi jika mereka merasa mobil masih bisa berfungsi dengan baik tanpa perlakuan “eksklusif” dari bengkel resmi.

2. Kepercayaan terhadap bengkel langganan

Ilustrasi bengkel mobil (Unsplash/Laurel and Michael Evans)

Beberapa pemilik mobil telah memiliki bengkel langganan yang mereka percaya sebelum memiliki mobil baru. Setelah masa garansi habis, mereka kembali ke bengkel tersebut karena merasa nyaman secara komunikasi, percaya pada mekaniknya, dan sudah tahu kualitas serta estimasi biaya sebelumnya.

Selain itu, bengkel spesialis juga semakin berkembang. Banyak bengkel yang khusus menangani merek atau model tertentu dengan harga lebih terjangkau, tapi tetap punya alat diagnosa dan pengalaman memadai. Kombinasi harga dan keahlian ini membuat bengkel spesialis jadi alternatif yang menarik.

3. Prosedur di bengkel resmi dianggap terlalu kaku

ilustrasi bengkel mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa pengguna merasa bahwa sistem antrean dan prosedur di bengkel resmi terlalu formal dan memakan waktu. Mereka harus booking jauh-jauh hari, datang sesuai jam, dan menunggu lama. Sebaliknya, di bengkel umum, mereka bisa langsung dilayani, dan bisa berinteraksi langsung dengan mekanik yang menangani mobil mereka.

Bahkan ada yang merasa lebih nyaman bisa melihat langsung proses servis di bengkel umum, sementara bengkel resmi biasanya membatasi akses konsumen ke area kerja teknisi. Bagi sebagian orang, rasa keterlibatan langsung dalam perawatan mobil memberi rasa aman tersendiri.

So, meninggalkan bengkel resmi bukan berarti pemilik mobil tidak peduli dengan kualitas perawatan. Mereka hanya mencari keseimbangan antara kualitas, kenyamanan, dan biaya. Idealnya, bengkel resmi bisa melakukan penyesuaian strategi pascagaransi, seperti program loyalitas atau diskon servis khusus untuk mobil lama, agar tetap bisa bersaing dan mempertahankan kepercayaan konsumennya. Pada akhirnya, pilihan kembali kepada masing-masing pemilik mobil, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team