Indikator temperatur pada mobil berfungsi untuk memberi tahu pengguna terkait kondisi suhu mesin. Jika indikator ini naik, artinya ada sesuatu yang menghambat sistem pendinginan mobil bekerja dengan normal. Beberapa penyebab berikut bisa kamu cek satu per satu untuk mengetahui sumber masalah sebenarnya:
Salah satu penyebab paling umum adalah kekurangan cairan pendingin. Cairan ini bertugas menyerap panas dari mesin dan membuangnya lewat radiator. Saat volumenya kurang, proses pendinginan tidak berjalan sempurna. Akibatnya, suhu mesin cepat naik, terutama saat terjebak macet atau berkendara dalam cuaca panas.
Thermostat bekerja seperti katup otomatis yang mengatur aliran coolant. Jika komponen ini macet dalam posisi tertutup, coolant tidak bisa bersirkulasi ke radiator. Alhasil, mesin akan cepat panas dan indikator temperatur mobilmu akan naik drastis. Nah, masalah ini sering terjadi pada mobil yang jarang diservis sistem pendinginnya.
Pompa air berperan penting dalam mengalirkan coolant ke seluruh sistem pendingin. Jika impeller pompa rusak atau pompa tidak bekerja dengan baik, sirkulasi pendingin akan terganggu. Akibatnya, suhu mesin meningkat cepat walau hanya berkendara sebentar.
Kipas radiator sangat penting, apalagi jika tengah berkendara dalam kondisi macet. Kalau kipas tidak menyala saat suhu mulai naik, radiator tidak bisa melepaskan panas dengan maksimal, deh.
Kotoran, karat, dan kerak yang menumpuk di radiator bisa menyumbat saluran pendingin. Alhasil, aliran coolant pun jadi tidak lancar. Nah, radiator yang tersumbat ini membuat suhu mesin cepat melonjak walaupun airnya sebetulnya cukup dan kipas berfungsi normal.
Head gasket berfungsi menyekat ruang pembakaran dan sistem pendingin. Jika bocor, gas pembakaran akan masuk ke sistem pendingin dan menambah tekanan. Akibatnya, coolant pun mendidih lebih cepat dan suhu mesin naik drastis. Gejalanya bisa kamu lihat dari gelembung pada reservoir coolant atau asap putih dari knalpot.
Kadang, indikator temperatur naik bukan karena mesin benar-benar panas, tapi sensor suhu atau indikatornya rusak. Sensor yang bermasalah bisa memberikan pembacaan yang tidak akurat. Meski begitu, kamu tetap perlu memeriksa sistem pendingin secara menyeluruh agar tidak salah diagnosis.
Setelah penggantian coolant atau servis radiator, udara bisa terperangkap dalam sistem. Gelembung udara ini menghambat aliran coolant sehingga panas tidak tersalurkan dengan baik. Akibatnya, suhu mesin naik meskipun semua komponen terlihat normal.