Transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission semakin populer di berbagai negara karena menawarkan kenyamanan berkendara dengan perpindahan rasio yang halus serta konsumsi bahan bakar yang relatif efisien. Banyak pabrikan global meluncurkan mobil dengan pilihan transmisi ini, terutama di pasar Asia. Namun, berbeda dengan Indonesia atau Jepang, muncul anggapan bahwa mobil bertransmisi CVT justru kurang diminati di India. Hal ini memunculkan pertanyaan: apa benar CVT tidak laku di negara tersebut?
India dikenal sebagai pasar otomotif besar dengan preferensi konsumen yang unik. Harga mobil, efisiensi bahan bakar, hingga daya tahan menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian. Walau teknologi CVT sudah tersedia melalui beberapa model mobil di India, penjualannya disebut tidak sebesar mobil dengan transmisi manual maupun AMT (Automated Manual Transmission).
Menurut data terbaru, pangsa mobil otomatis (AMT, CVT, dan AT) secara keseluruhan meningkat signifikan: dari 14 persen pada tahun 2018–19 menjadi sekitar 29 persen pada paruh pertama 2023–24. Namun, mayoritas kontribusi datang dari AMT dan manual, sedangkan CVT masih dalam tahap penetrasi terbatas.