Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia sedang gencar untuk mengembangkan produksi mobil dalam negeri. Tidak tanggung-tanggung, sejumlah universitas di Indonesia berlomba-lomba menciptakan mobil ramah lingkungan dan tanpa menggunakan bensin. Apalagi kalau bukan mobil listrik.
Sebuah mimpi besar bagi negara kita untuk melepas diri dari bahan bakar yang tidak murah ini. Sebuah angan-angan ketika masyarakat tidak perlu lagi lama-lama mengantri untuk membeli bensin. Dengan tenaga listrik, masyarakat tidak perlu lagi takut harga bensin yang naik turun mengikuti angka jual minyak dunia.
Namun, angan-angan itu nampaknya hanya tinggal mimpi. Awal tahun ini adalah buktinya, dikutip dari Kompas.com sebuah mobil bernama Sedan Sport Listrik Selo yang merupakan salah satu janji besar mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tetap tidak dapat unjuk gigi di Indonesia. Mobil ini lulus emisi dan kelayakan saja tidak. Selain itu mobil justru dianggap bermasalah dan pada akhirnya dibawa ke jalur hukum.
Apa kabar Sedan Selo sekarang? Baik-baik saja dan sedang dikembangkan dengan serius, tapi bukan di Indonesia. Melainkan di negara tetangga, Malaysia. Ricky Elson dan rekannya yang menciptakan Sedan Selo pun mencari bantuan di negeri tetangga. Janji-janji Dahlan Iskan pun pupus begitu saja. Ketua Umum Asosiasi Pengembang Kendaraan Listrik Bermerek Nasional (Apklibernas) pun mengakui kepergiaan mereka.
Kekecewaan, pasti. Sedih, apalagi. Ketika mau mencoba memberikan hasil yang baik bagi negeri justru tidak bisa terpenuhi. Justru orang-orang terhalangi untuk berkembang. Apa sih yang bikin mobil listrik gak bisa dijual di Indonesia?