ilustrasi servis transmisi mobil (pexels.com/Artem Podrez)
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah diagnosa awal. Perhatikan kapan bunyi muncul: apakah saat perpindahan gigi, ketika mobil diam, atau ketika kecepatan tinggi. Setelah itu, lakukan beberapa cara mengatasinya berikut:
Langkah paling sederhana, tapi sering diabaikan adalah mengganti oli transmisi. Kamu perlu memastikan jumlahnya cukup dan warnanya masih jernih. Oli yang gelap atau berbau terbakar harus segera diganti.
Untuk transmisi otomatis, disarankan melakukan flush total agar sisa oli lama dan kotoran benar-benar keluar. Oli yang baru dan bersih akan mengembalikan kelancaran perpindahan gigi serta menghilangkan bunyi gesekan.
Jika bunyi muncul saat menginjak atau melepas pedal kopling, bisa jadi release bearing atau kampas kopling sudah aus. Komponen ini memang bekerja keras setiap kali berpindah gigi sehingga wajar jika mengalami keausan. Untuk itu, cobalah rasakan apakah pedal kopling terasa berat, licin, atau ada getaran aneh. Jika iya, segera periksakan ke bengkel agar diganti sebelum merusak bagian lain di transmisi.
Bunyi “geruduk” atau “krek” yang muncul dari dalam transmisi sering menandakan gear atau synchro sudah rusak. Untuk masalah seperti ini, kamu perlu bantuan bengkel spesialis transmisi karena butuh pembongkaran. Jangan mencoba membukanya sendiri tanpa alat khusus karena bisa menambah kerusakan.
Pada mobil matic, sistem hidrolik berperan besar dalam menentukan tekanan oli transmisi. Jika tekanan tidak stabil atau solenoid kotor, perpindahan gigi terasa kasar dan muncul bunyi “jedug”. Solusinya, lakukan servis besar transmisi otomatis agar seluruh komponen seperti valve body, filter oli, dan solenoid dibersihkan serta disetel ulang.
Setelah berhasil menghilangkan bunyi, jangan lupa ubah cara berkendara. Hindari memaksa mobil menanjak dengan setengah kopling dan jangan mengganti gigi secara kasar, apalagi menunda penggantian oli.
Untuk transmisi otomatis, pastikan kamu berpindah tuas dari D ke R hanya ketika mobil sudah benar-benar berhenti. Kebiasaan sederhana seperti ini bisa membuat transmisi lebih awet dan bebas bunyi dalam jangka panjang.
Kalau semua langkah di atas sudah dilakukan, tapi bunyi tetap muncul, besar kemungkinan ada kerusakan internal serius seperti gear patah atau sistem kopling yang rusak total.
Itulah penyebab kenapa transmisi mobil bunyi yang bisa kamu jadikan tolak ukur kerusakan mobilmu. Namun, kabar baiknya, dengan perawatan rutin dan kebiasaan mengemudi yang tepat, kamu bisa mencegah bunyi tersebut muncul lagi, lho.
Kenapa muncul suara gerinding atau gesekan saat mengoper gigi? | Suara gerinding biasanya terjadi karena ada bagian dalam transmisi yang sudah aus atau rusak. |
Apakah bunyi pada transmisi mobil bisa hilang sendiri? | Tidak bisa. Jika membiarkannya, kondisi justru bisa memburuk dan menyebabkan kerusakan lain. |
Apakah semua bunyi dari bawah mobil pasti berasal dari transmisi? | Tidak selalu. Kadang bisa berasal dari sistem suspensi, gardan, atau as roda. Namun, jika muncul saat perpindahan gigi atau terasa di pedal kopling, besar kemungkinan sumbernya transmisi. |