Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membeli mobil
ilustrasi membeli mobil (pexels.com/Gustavo Fring)

Intinya sih...

  • Warna netral seperti putih, hitam, abu-abu, dan silver lebih mudah terjual karena cocok untuk berbagai usia dan gaya hidup.

  • Mobil dengan warna langka bisa menarik perhatian tapi sulit dijual kembali, kecuali cocok dengan tren atau permintaan khusus.

  • Tren warna otomotif cepat berubah dan dapat memengaruhi minat pembeli mobil bekas, serta perawatan warna juga berpengaruh pada harga jualnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Warna mobil ternyata bukan cuma soal selera atau gaya, tapi juga bisa berpengaruh besar terhadap nilai jualnya di masa depan. Banyak orang gak menyadari kalau pilihan warna saat membeli mobil baru bisa menentukan seberapa cepat mobil itu laku saat dijual kembali, dan berapa besar harga yang masih bisa didapat. Tren warna otomotif pun selalu berubah dari tahun ke tahun, mengikuti perkembangan desain, mode, dan persepsi pasar.

Faktanya, faktor psikologis, permintaan pasar, hingga citra merek bisa membuat satu warna lebih diminati daripada yang lain. Warna-warna tertentu dianggap lebih aman dan netral, sementara warna lain memberi kesan eksklusif tapi berisiko lebih tinggi dalam penjualan ulang. Nah, biar gak salah pilih, berikut empat alasan kenapa warna mobil bisa berpengaruh pada harga jual kembali.

1. Warna netral lebih mudah diterima pasar

ilustrasi mobil sport (unsplash.com/Kahl Orr)

Warna-warna netral seperti putih, hitam, abu-abu, dan silver termasuk yang paling aman secara pasar. Mobil dengan warna ini cenderung lebih cepat laku karena dianggap cocok untuk berbagai usia, gaya hidup, dan jenis kendaraan. Pembeli mobil bekas biasanya mencari warna yang gak terlalu mencolok, mudah dirawat, dan bisa tetap terlihat elegan meski sudah beberapa tahun dipakai.

Selain itu, warna netral juga jarang dianggap ketinggalan zaman. Misalnya, putih masih jadi warna favorit global selama lebih dari satu dekade karena kesannya bersih dan modern. Warna seperti ini juga lebih mudah dicocokkan jika ada bagian mobil yang perlu dicat ulang, sehingga nilai jualnya tetap terjaga di mata calon pembeli.

2. Warna langka bisa jadi pedang bermata dua

ilustrasi mobil warna kuning (unsplash.com/Zuka Zurabishvili)

Mobil dengan warna unik seperti kuning, oranye, atau hijau lime bisa menarik perhatian di jalan, tapi gak selalu diminati di pasar mobil bekas. Sebagian orang menganggap warna-warna tersebut terlalu spesifik dan sulit disesuaikan dengan kepribadian atau kebutuhan mereka. Akibatnya, mobil berwarna mencolok sering butuh waktu lebih lama untuk terjual.

Namun, di sisi lain, warna langka juga bisa jadi nilai tambah kalau kebetulan cocok dengan tren atau permintaan khusus. Contohnya, mobil sport merah atau biru elektrik bisa dicari kolektor tertentu yang menghargai keunikan dan eksklusivitasnya. Jadi, efek warna langka terhadap harga jual bergantung pada jenis mobil dan kondisi pasar saat dijual kembali.

3. Tren warna yang cepat berubah

ilustrasi mobil di jalan (unsplash.com/Amelia Ailema)

Dunia otomotif punya siklus tren warna yang mirip dengan industri fashion. Warna yang sedang populer tahun ini bisa terlihat usang hanya dalam beberapa tahun ke depan. Misalnya, warna cokelat metalik pernah naik daun di awal 2010-an, tapi kini jarang terlihat di showroom mobil baru. Kondisi seperti ini bisa menurunkan minat pembeli terhadap mobil bekas dengan warna serupa.

Tren juga dipengaruhi oleh faktor budaya dan teknologi. Saat teknologi kendaraan listrik mulai naik daun, warna seperti biru muda dan putih mutiara jadi lebih populer karena memberi kesan futuristik dan ramah lingkungan. Artinya, warna yang trendy hari ini belum tentu aman untuk investasi jangka panjang dalam konteks harga jual kembali.

4. Perawatan warna berpengaruh pada penampilan mobil

ilustrasi merawat cat mobil (pexels.com/Khunkorn Laowisit)

Warna mobil yang mudah kusam atau memudar bisa menurunkan harga jual secara signifikan. Misalnya, warna merah atau hitam sering tampak keren saat baru, tapi juga paling rentan terlihat kusam karena goresan kecil atau sinar matahari. Jika perawatan cat gak dilakukan dengan rutin, mobil bisa tampak lebih tua dari usia sebenarnya.

Sebaliknya, warna terang seperti putih atau perak lebih tahan terhadap perubahan warna akibat cuaca dan paparan debu. Mobil yang terlihat terawat dengan baik biasanya lebih menarik di mata calon pembeli. Jadi, warna bukan cuma soal estetika, tapi juga menentukan seberapa besar usaha yang dibutuhkan agar mobil tetap tampak prima saat dijual kembali.

Pada akhirnya, warna mobil punya peran penting dalam menentukan nilai jualnya di masa depan. Warna netral memang lebih aman, tapi warna unik tetap bisa jadi investasi jika dipilih dengan pertimbangan yang tepat. Jadi, sebelum memilih warna mobil, penting untuk berpikir jauh ke depan dan menyesuaikan dengan tren serta kebutuhan pasar. Kadang, keputusan kecil soal warna bisa berdampak besar pada dompet di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team