Banyak pemilik kendaraan yang berpikir bahwa semua oli mesin sama saja, selama viskositasnya cocok dengan rekomendasi pabrikan. Akibatnya, mereka kadang mencampur dua merek oli berbeda ketika mengganti atau menambah volume oli. Padahal, mencampur oli dari merek yang tidak sama bisa menimbulkan efek negatif pada mesin, terutama jika kedua oli tersebut memiliki bahan dasar atau aditif yang berbeda.
Mesin memang tampak baik-baik saja setelah dicampur, namun efek buruknya sering muncul secara perlahan. Kinerja pelumasan bisa menurun, suhu mesin meningkat, bahkan endapan bisa terbentuk di dalam ruang mesin. Karena itu, penting untuk memahami risiko mencampur oli dan bagaimana cara menghindarinya agar mesin tetap awet dan bekerja optimal.