Kalau biasanya cerita mobil identik dengan kecepatan, teknologi, atau gaya hidup, kisah yang satu ini justru penuh drama diplomasi dan hutang negara. Bayangkan saja, pada tahun 1970-an, Korea Utara memesan 1.000 unit sedan Volvo 144 dari Swedia. Mobil-mobil itu sudah dikirim, digunakan di jalanan Pyongyang, bahkan jadi simbol modernitas kala itu.
Masalahnya, sampai sekarang pembayarannya belum pernah dilakukan. Hasilnya, cerita ini berubah menjadi legenda otomotif sekaligus catatan diplomasi internasional yang tidak biasa.
Bagi banyak orang, mungkin aneh membayangkan sebuah negara memesan ribuan mobil lalu tidak membayarnya sama sekali. Tetapi begitulah kenyataan yang terjadi. Di satu sisi, Volvo berhasil memenuhi pesanan dengan tepat waktu. Namun di sisi lain, pemerintah Swedia harus menanggung kenyataan pahit bahwa transaksi itu tidak menghasilkan pembayaran sepeser pun. Peristiwa ini kemudian menjadi bagian dari hubungan diplomatik unik antara Swedia dan Korea Utara yang bertahan hingga kini.