Mengatur tekanan udara pada ban merupakan salah satu aspek pemeliharaan kendaraan yang sering kali dianggap sederhana namun memiliki dampak besar terhadap performa berkendara. Di kalangan penggemar otomotif, terdapat sebuah teknik yang sangat populer yaitu mengurangi tekanan ban di bawah standar pabrikan dengan tujuan untuk mendapatkan daya cengkeram atau traksi yang lebih kuat pada permukaan jalan tertentu.
Praktik ini sering kali memicu perdebatan mengenai efektivitas serta keamanannya jika diterapkan pada penggunaan jalan raya sehari-hari. Memahami batasan antara manfaat mekanis dan risiko keselamatan menjadi kunci utama dalam menentukan apakah pengurangan tekanan ban merupakan solusi cerdas atau justru sebuah kekeliruan yang membahayakan integritas ban itu sendiri.
