Nissan bersiap untuk memperluas pasar kendaraan listriknya dengan strategi baru yang menjanjikan. Mulai tahun 2026, pabrikan otomotif asal Jepang ini akan mengekspor kendaraan listrik (EV) buatan China ke berbagai kawasan, termasuk Asia Tenggara dan Timur Tengah. Langkah ini diambil untuk memperkuat daya saing global Nissan, sekaligus memanfaatkan jaringan layanan purnajual yang sudah mereka miliki di pasar internasional.
Langkah ekspor ini menjadi bagian dari peninjauan ulang terhadap jejak produksi global Nissan. Di tengah tantangan keuangan yang sedang dihadapi, ekspansi lewat ekspor mobil listrik dari China diharapkan menjadi solusi efisien untuk memperluas jangkauan pasar tanpa harus menambah kapasitas produksi di negara-negara tujuan ekspor.