ilustrasi bus Transjogja (instagram.com/ahmess)
Saat ini, rem angin pada bus terdiri dari dua jenis, yaitu Combi Air Brake dan Full Air Brake. Combi Air Brake sendiri masih menggunakan cairan hidrolik sebagai media utama. Meskipun demikian, sumber energi utama pengereman ini berasal dari tekanan udara yang disimpan dalam tangki udara.
Sementara, pada jenis Full Air Brake sudah tidak lagi menggunakan cairan hidrolik, melainkan sepenuhnya mengandalkan tekanan udara yang langsung bekerja pada sistem rem sehingga meningkatkan efisiensi pengereman. Sistem rem angin tipe FAB ini banyak diaplikasikan pada truk dan bus modern.
Walaupun memiliki perbedaan, kedua sistem pengereman ini memiliki karakteristik pengendalian yang serupa. Saat pengemudi menekan pedal rem, udara bertekanan tinggi dari kompresor segera terbuka dan langsung disalurkan ke setiap roda serta memaksa kampas rem untuk menekan dan menghentikan putaran roda.
Nah, itulah alasan kenapa bus menggunakan rem angin. Kalau ingin mengetahui informasi seputar otomotif lainnya, cek terus IDN Times, ya.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana