Ilustrasi baterai mobil listrik (byd.com)
Salah satu alasan kenapa BYD makin diminati adalah karena mereka mengontrol seluruh rantai produksinya sendiri—dari baterai, motor, hingga komponen elektronik, semua dibuat oleh anak perusahaan BYD. Sistem ini disebut integrasi vertikal. Hasilnya, mereka bisa menekan biaya produksi dan menawarkan harga lebih murah tanpa mengorbankan kualitas.
Sementara itu, Tesla sedang menghadapi tantangan cukup berat. Mulai dari reputasi CEO Elon Musk yang menuai kontroversi di berbagai pasar, penurunan penjualan di AS dan Eropa, hingga ketegangan dagang AS-Tiongkok yang membuat rantai pasokan terganggu. Bahkan menurut pengamat, ini bisa jadi “gol bunuh diri” bagi Tesla jika tidak segera diatasi.
Secara keseluruhan, BYD bukan hanya menyalip Tesla dalam angka, tapi juga mengubah peta persaingan industri otomotif global. China kini tak lagi sekadar pemain belakang, tapi mereka sudah duduk di kursi pengemudi.