ilustrasi mesin mobil hybrid (auto2000.co.id)
Pada mobil konvensional, aki diisi oleh alternator yang digerakkan mesin. Pada banyak mobil hybrid, pengisian aki 12 volt dilakukan melalui konverter DC-DC yang mengambil energi dari baterai tegangan tinggi. Artinya, cara kerja pengisian mengikuti logika sistem hybrid, bukan sekadar “mesin hidup maka aki pasti penuh”.
Karena mobil hybrid sering mematikan mesin saat berhenti atau melaju pelan, orang kadang berasumsi aki 12 volt tidak terpengaruh. Kenyataannya, aki 12 volt tetap bisa drop jika mobil jarang dipakai, sering hanya dipanaskan sebentar, atau banyak beban listrik saat parkir seperti aksesori tambahan, dashcam, atau fitur konektivitas yang tetap aktif. Ini sebabnya kasus mobil hybrid tidak bisa “ready” karena aki 12 volt lemah cukup sering terjadi, meski baterai hybrid utama baik-baik saja.
Kesimpulannya, aki 12 volt di mobil hybrid adalah fondasi untuk elektronik, keamanan, dan proses aktivasi sistem hybrid. Kalau kamu menjaga aki tetap sehat, kamu sedang menjaga seluruh mobil tetap siap pakai dan minim drama di jalan