PPN Naik Jadi 12 Persen, Masa Depan Otomotif Nasional Tetap Cerah?

Pertumbuhan industri otomotif Indonesia diproyeksikan tetap positif pada tahun 2025 meskipun menghadapi tantangan seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dan tambahan pajak opsen di beberapa daerah.
Menurut Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), Puji Agus Kurniawan, sektor otomotif masih memiliki peluang besar untuk tumbuh, terutama berkat peningkatan permintaan ekspor kendaraan dan suku cadang.
“Ekspor produk kendaraan bermotor dan suku cadang kecuali sepeda motor cenderung memiliki tren positif mencapai 2,57 miliar dolar Amerika pada Q3-2024,” kata Puji Agus seperti dikutip dari ANTARA.
1. Ekspor kendaraan mendorong pertumbuhan
Puji Agus menunjukkan data bahwa ekspor produk kendaraan bermotor dan suku cadang, kecuali sepeda motor, terus meningkat dengan nilai mencapai 2,57 miliar dolar Amerika pada kuartal ketiga 2024. Pertumbuhan ini mencerminkan daya saing produk otomotif Indonesia di pasar internasional, terutama di segmen kendaraan roda empat dan komponennya.
Namun, untuk roda dua, roda tiga, dan perlengkapannya, trennya masih fluktuatif selama periode yang sama. Meskipun begitu, Puji Agus optimistis industri otomotif akan terus bergairah, didukung oleh permintaan domestik dan ekspor yang semakin kuat.
Peningkatan ekspor kendaraan mencerminkan kemampuan industri otomotif Indonesia untuk memenuhi standar internasional, baik dari sisi kualitas maupun inovasi. Hal ini membuka peluang bagi pabrikan lokal untuk memperluas pangsa pasar di luar negeri, terutama di kawasan Asia Tenggara dan negara-negara berkembang lainnya.