Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_6726.jpeg
Perjalanan test drive Aion UT ke Bandung (IDN Times/Fadhliansyah)

Intinya sih...

  • Pengiriman unit Aion UT dimulai pada akhir Oktober 2025 secara bertahap, dengan pengiriman pertama di atas 250 unit.

  • Varian tertinggi Aion UT Premium mendominasi 85% dari 2.500 SPK, karena fiturnya lebih lengkap dan jarak tempuhnya mencapai 500 kilometer.

  • Mayoritas pemesanan Aion UT berasal dari konsumen di kota-kota besar Indonesia, terutama Jabodetabek dan kota-kota besar di Pulau Jawa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mobil listrik terbaru dari GAC Indonesia, Aion UT, sukses meraih respons positif setelah dipamerkan pertama kali di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

"Penjualan Aion UT itu angkanya sudah di atas 2.500 (Surat Pemesanan Kendaraan). Tapi, angka pastinya saya mesti cek ya, sudah di atas 2.500," kata Chief Executive Officer Aion Indonesia, Andry Ciu, saat ditemui dalam sesi test drive Aion UT Jakarta-Bandung, Kamis (18/9/2025).

1. Kapan konsumen terima unitnya?

Test drive Aion UT (IDN Times/Fadhliansyah)

Dia mengatakan, untuk pengiriman unit ke konsumen akan dimulai pada akhir Oktober 2025 secara bertahap.

"Mungkin, volume kan enggak bisa terlalu banyak. Nanti, dia akan piling up terus sampai di November akan lebih banyak. (Pengiriman pertama) Di atas 250-an unit," ujar Andry.

2. Varian tertinggi mendominasi

Aion UT varian Premium (IDN Times/Fadhliansyah)

Pria berkacamata itu menyatakan, dari 2.500 SPK tersebut sebanyak 85 persen didominasi oleh varian tertinggi, yaitu Aion UT Premium.

"Malah orang pilih yang tertinggi, kan memang fiturnya lebih lengkap, ada panoramic roof. Mungkin untuk menunjang gaya hidupnya lebih bagus, jarak tempuhnya juga 500 kilometer soalnya," kata Andry Ciu.

3. Pemesanan dari kota-kota besar

Kabin Aion UT Premium (IDN Times/Fadhliansyah)

Lebih lanjut, Andry Ciu mengatakan kalau pemesanan Aion UT mayoritas berasal dari konsumen di kota-kota besar Indonesia.

"Terbesar masih Jabodetabek, seperti biasa. Tapi, kemudian disusul sama kota-kota besar terutama di Pulau Jawa," jelas dia.

Editorial Team