Renault semakin memperkuat langkahnya di segmen kendaraan listrik global melalui kolaborasi strategis dengan Geely. Tim penelitian dan pengembangan (litbang) Renault di China kini memanfaatkan platform GEA milik Geely untuk menggarap lini SUV listrik baru yang menyasar pasar Asia Tenggara, Amerika Latin, Korea Selatan, dan Afrika Utara. Langkah ini dipandang sebagai strategi efisien untuk memperluas portofolio produk kendaraan energi baru (NEV) dengan biaya yang lebih terkontrol namun tetap kompetitif.
Mengutip laporan CarNewsChina pada Selasa (12/8), model yang dikembangkan akan hadir dalam dua varian: listrik murni (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV). Publikasi otomotif China, AutoPix, menambahkan bahwa Renault akan merancang bodi kendaraan secara independen, namun tetap mengadopsi arsitektur dan sasis dari merek Galaxy milik Geely. Pendekatan ini diharapkan mampu memangkas waktu pengembangan dan mempercepat peluncuran produk ke pasar.