Apakah orang benar-benar mau menggunakan mobil kemudi otomatis atau self driving? Untuk menjawab pertanyaan ini, para ilmuwan dari Jurusan Penelitian Transportasi, University of Michigan, melakukan survei.
Hasilnya, seperti dilaporkan oleh New York Times, 62 persen orang Amerika mengatakan bahwa peningkatan produktivitas pasca pemakaian mobil self driving tidak mungkin terjadi.
Dari 62 persen tersebut, peneliti menemukan 23 persen orang Amerika enggan mengemudi secara otomatis karena takut. Sisanya 36 persen merasa sangat gugup dengan mobil yang berjalan sendiri. Alih-alih bisa bersantai di dalam mobil, mereka tidak akan bisa mengalihkan pandangan dari jalan karena terlampau cemas.
Kekhawatiran tersebut juga diamini oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa mobil otomatis masih memerlukan pengawasan manusia. Pasalnya, sering terjadi mobil bergerak dengan kecepatan yang terlalu lambat atau terlalu cepat. Bahkan, sebagian orang memanfaatkan mobil yang berjalan sendiri ini untuk memadu kasih dengan pasangannya didalam mobil, bergaya sambil mengeluarkan tubuh dari jendela, dan lain sebagainya.