Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mobil listrik
ilustrasi mobil listrik (pexels.com/kindelmedia)

Intinya sih...

  • Perencanaan rute perjalanan menjadi kunci, termasuk memastikan jalur dilengkapi dengan SPKLU dan menyiapkan alternatif titik pengisian.

  • Manajemen baterai penting untuk menghindari range anxiety, dengan mencari titik pengisian saat kapasitas baterai 20-30% dan mengemudi efisien.

  • Persiapan kendaraan sebelum berangkat termasuk pemeriksaan kondisi optimal dan penjadwalan istirahat yang sejalan dengan jadwal pengisian daya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perjalanan jarak jauh atau road trip saat musim liburan kini tak lagi identik dengan kendaraan bermesin konvensional.

Seiring meningkatnya populasi mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle / BEV), semakin banyak pengguna yang memilih melakukan perjalanan antarkota menggunakan kendaraan listrik, termasuk saat periode libur panjang.

Meski menawarkan efisiensi energi dan kenyamanan berkendara yang tinggi, perjalanan jauh dengan mobil listrik membutuhkan persiapan yang lebih matang.

Ketersediaan infrastruktur pengisian daya, manajemen baterai, serta perencanaan rute menjadi faktor krusial agar perjalanan tetap aman, lancar, dan bebas dari kekhawatiran kehabisan daya di tengah jalan.

1. Perencanaan rute perjalanan menjadi kunci

ilustrasi mobil listrik (unsplash.com/Saksham Vikram)

Sebelum memulai perjalanan, perencanaan rute merupakan langkah paling penting bagi pengguna mobil listrik.

Berbeda dengan mobil berbahan bakar fosil yang memiliki SPBU hampir di setiap wilayah, pengemudi BEV perlu memastikan jalur perjalanan dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), terutama di jalur tol dan rest area utama.

Mengandalkan aplikasi navigasi yang terintegrasi dengan peta SPKLU dapat membantu memperkirakan jarak tempuh, sisa kapasitas baterai, serta estimasi waktu pengisian.

Pada musim liburan, ketika volume kendaraan meningkat, pengemudi juga disarankan menyiapkan alternatif titik pengisian untuk mengantisipasi antrean panjang atau kendala teknis di lokasi tertentu.

2. Gaya berkendara yang efisien

ilustrasi mobil listrik (unsplash.com/Rick Govic)

Manajemen baterai menjadi aspek krusial selama perjalanan jarak jauh dengan mobil listrik. Menjaga tingkat pengisian baterai tidak terlalu rendah sebelum mencapai SPKLU berikutnya dapat mengurangi risiko range anxiety.

Idealnya, pengemudi mulai mencari titik pengisian saat kapasitas baterai berada di kisaran 20–30 persen.

Selain itu, gaya berkendara sangat memengaruhi konsumsi energi. Mengemudi dengan kecepatan stabil, memanfaatkan regenerative braking, serta menghindari akselerasi mendadak dapat membantu menjaga efisiensi daya.

Penggunaan fitur berkendara seperti eco mode juga disarankan, terutama saat menempuh perjalanan panjang di jalan tol atau jalur non-perkotaan.

3. Persiapan kendaraan sebelum berangkat

ilustrasi mobil listrik (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)

Sebelum berangkat, kondisi kendaraan listrik perlu dipastikan dalam keadaan optimal. Pemeriksaan tekanan ban, sistem pengereman, pembaruan perangkat lunak (software update), serta fungsi sistem pendingin baterai menjadi langkah penting untuk menjaga performa kendaraan selama perjalanan jauh.

Di sisi lain, kenyamanan penumpang juga perlu diperhatikan. Mengatur waktu istirahat yang sejalan dengan jadwal pengisian daya dapat menjadi strategi efektif, sehingga waktu charging tidak terasa mengganggu.

Dengan perencanaan yang tepat, perjalanan jarak jauh menggunakan mobil listrik justru dapat menjadi pengalaman yang lebih tenang, senyap, dan menyenangkan di tengah padatnya musim liburan.

Editorial Team