Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_6248.jpeg
Kawasan manufaktur VinFast berdiri di atas lahan seluas 335 hektare di Kawasan Industri Dinh Vu – Cat Hai (Hai Phong, Vietnam). (IDN Times/Ilyas Mujib)

Intinya sih...

  • VinFast akan memproduksi VF3, mini-SUV listrik yang telah sukses di Indonesia dengan harga terjangkau.

  • Pabrik di Subang akan menyerap 1000 tenaga kerja lokal dan memiliki kapasitas produksi yang meningkat di masa depan.

  • VinFast berharap pabrik di Subang bisa menjadi pusat produksi penting di Asia Tenggara, serta membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hanoi, IDN Times – Jenama mobil listrik asal Vietnam, VinFast, memastikan pembangunan pabrik barunya di Subang, Jawa Barat, akan segera rampung. Fasilitas ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2025 dengan kapasitas produksi awal mencapai 50.000 unit per tahun.

CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menegaskan bahwa langkah ini menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam memperluas pasar kendaraan listrik di tanah air.

“Untuk model yang sudah terkonfirmasi diproduksi di Subang adalah VF3,” ujar Kariyanto saat ditemui di Hanoi, Vietnam, Kamis (26/9/2025).

1. Bakal produksi VinFast VF3

VinFast VF 3 (VinFast)

VF3 sendiri merupakan mini-SUV listrik yang telah lebih dulu dipasarkan di Indonesia dengan banderol Rp192 juta. Sejak diluncurkan, mobil kompak tersebut mencatat penjualan 110 unit hingga Agustus 2025. Capaian ini dinilai cukup positif untuk kategori mobil listrik di segmen entry-level.

Menurut Kariyanto, produksi VF3 di Indonesia akan memberikan keuntungan ganda. Selain menghadirkan mobil listrik dengan harga lebih terjangkau bagi konsumen lokal, kehadiran pabrik juga akan membuka peluang kerja besar-besaran.

“Kami sedang melakukan rekrutmen tenaga kerja lokal. Proses pelatihan pun sudah mulai berjalan agar saat pabrik beroperasi, SDM kita siap berkompetisi,” kata dia.

2. Serap 1000 tenaga kerja lokal

Kawasan manufaktur VinFast berdiri di atas lahan seluas 335 hektare di Kawasan Industri Dinh Vu – Cat Hai (Hai Phong, Vietnam). (IDN Times/Ilyas Mujib)

VinFast memanfaatkan lahan seluas 170 hektare di Subang untuk pembangunan fasilitas ini. Pada tahap awal, pabrik diperkirakan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal.

Ke depan, kapasitas serapan tenaga kerja diyakini akan meningkat seiring dengan rencana ekspansi produksi model lain di luar VF3.

Dari sisi spesifikasi, VF3 hadir dengan dimensi ringkas namun tangguh untuk penggunaan di perkotaan maupun jalan sempit. Mobil ini memiliki panjang sekitar 3.114 mm, lebar 1.679 mm, tinggi 1.620 mm, serta jarak sumbu roda 2.075 mm. Dengan ukuran tersebut, VF3 masuk kategori city car listrik yang praktis sekaligus efisien.

Tenaga VF3 didukung motor listrik bertenaga 32 kW (setara 43 hp) dengan torsi 110 Nm. Baterai lithium-ion berkapasitas 18,64 kWh mampu membawa kendaraan melaju hingga jarak 210 km dalam sekali pengisian penuh. Waktu pengisian daya cepat (fast charging) diklaim hanya membutuhkan 36 menit untuk mencapai 70 persen kapasitas.

3. VinFast targetkan pabrik di Subang bisa jadi pusat produksi penting di Asia Tenggara

Meet and greet session VinFast di Hanoi. (IDN Times/Ilyas Mujib)

Desain eksterior VF3 menonjolkan gaya modern dengan sentuhan boxy yang memberi kesan kokoh. Sementara interiornya dilengkapi layar infotainment 10 inci dengan sistem konektivitas smartphone, AC digital, serta fitur keselamatan standar seperti ABS, EBD, airbag ganda, dan kamera parkir. Hal ini membuat VF3 cukup kompetitif di segmen mobil listrik terjangkau.

Kariyanto menambahkan, VinFast tak hanya berfokus pada penjualan unit kendaraan, tetapi juga membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami ingin memberikan kontribusi nyata, bukan hanya menghadirkan produk. Ekosistem EV akan kami kembangkan bersama, termasuk penyediaan infrastruktur pendukung,” tuturnya.

Dengan strategi tersebut, VinFast berharap pabrik di Subang bisa menjadi pusat produksi penting di Asia Tenggara. Jika produksi berjalan sesuai rencana, Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga basis manufaktur utama VinFast untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor.

Editorial Team