Kisah tersebut bermula pada April tahun 1934, Adolf Hitler kala itu menginginkan sebuah kendaraan yang harganya terjangkau oleh masyarakat Jerman.
Pabrikan-pabrikan besar Jerman seperti Mercedes kala itu hanya mengeluarkan mobil-mobil mewah yang tentu saja tidak sejalan dengan visi partainya NSDAP (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei) yang kita kenal sebagai Nazi Jerman yang dalam bahasa Indonesia diartikan, Partai Buruh Pekerja Jerman.
Hitler dan Nazi yang berkuasa kala itu pun mencoba merepresentasikan hal tersebut dengan menunjuk insinyur dan tokoh Nazi tulen Ferdinand Porsche untuk merancang kendaraan sesuai haluan partainya. Selain itu, Hitler berkeinginan agar mobil rakyat itu berbentuk layaknya sebuah kumbang (beetle).
Hitler yang dikenal sangat merasakan derita rakyat Jerman akibat perang dunia pertama pun mengajukan satu syarat yang menjadi cikal bakal nama VW, ia ingin kendaraan tersebut dapat mengangkut dua orang penumpang dewasa dengan tiga anak kecil, memiliki sistem pendinginan udara, harus dapat berlari hingga kecepatan 100 km/jam, harganya tersebut tidak boleh melebihi harga sebuah sepeda motor.